3 Dampak Negatif Jadi Orang Jenius, Tidak Selalu Mudah

27 September 2021, 15:05 WIB
Beberapa dampak negatif yang akan kamu rasakan ketika menjadi orang jenius atau memiliki IQ tinggi /Ilustrasi/Pixabay/StockSnap/


RINGTIMES BALI -
Kebanyakan orang berasumsi jika memiliki IQ yang tinggi (jenius) akan membawa banyak kemudahan.

Saat menjadi orang yang jenius, kamu tidak perlu belajar terlalu keras ketika ujian atau saat kamu membaca suatu konsep rumit dan langsung memahaminya.

Lalu, kamu bisa melakukan pekerjaan yang menantang tetapi mengasyikkan seperti ilmu roket.

Semua itu mungkin benar, tetapi ada juga dampak negatif yang kamu rasakan sebagai orang yang jenius.

Baca Juga: 5 Ciri Orang Jenius yang Jarang Disadari, Nomor 1 Sering Dikira Gila

Untuk mengetahui apa saja dampak buruk dari menjadi orang yang terlalu cerdas, berikut adalah tiga dampak negatif menjadi orang jenius yang dilansir dari bussinessinsider :

1. Kamu sering berpikir daripada merasa

Secara umum orang jenius dapat memahami emosinya dengan sangat baik dan dapat memberi tahu orang lain tentang hal tersut. Tetapi mereka tidak pernah merasa lega saat mengungkapkannya.

Orang dengan IQ tinggi cenderung menggunakan kata-kata sebagai tabir asap, dan itu semua lebih efektif ketika kata-kata mereka benar dan itu terkadang membuat krang lain menjadi kebingungan dengan apa yang mereka sampaikan.

Baca Juga: 6 Tanda Anak Jenius Sejak Lahir, Salah Satunya Sering Bertanya

2. Kamu tidak akan mempelajari nilai kerja keras

Orang jenius cenderung merasa bisa bertahan dengan sedikit usaha daripada orang lain.

Tetapi IQ yang tinggi tidak selalu mengarah langsung pada kesuksesan, dan orang yang sangat cerdas mungkin tidak pernah mengembangkan ketekunan yang diperlukan untuk menjadi orang yang sukses.

Ketika kamu jenius, orang menganggap kamu akan lulus tes dan wawancara kerja dan bahkan memecahkan masalah hubungan dengan mudah.

Baca Juga: Weton Yang Paling Jenius Menurut Primbon Jawa, Apa Kamu Salah Satunya?

3. Orang sering mengharapkan Kamu untuk dapat berkontribusi lebih baik

Selanjutnya, ketika kamu menjadi orang jenius, secara otomatis kamu diharapkan menjadi yang terbaik, apa pun yang terjadi.

Sehingga kamu tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara tentang kelemahan dan rasa tidak aman.

Selain itu, kamu bisa saja panik tentang apa yang akan terjadi jika kamu tidak tampil maksimal.

Baca Juga: Kenali 5 Kelebihan Orang yang Berantakan, Salah Satunya Jenius

Hal ini justru membuat kamu sangat berhati-hati dengan kegagalan, sehingga terkadang tidak mampu mengambil risiko hanya karena takut apa yang akan terjadi jika kamu kalah.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler