RINGTIMES BALI – Mari kita simak arti mitos burung hantu memasuki rumah atau bertengger di atas atap rumah menurut Islam dan primbon Jawa.
Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa burung hantu adalah burung yang yang menyeramkan dan dapat membawa kesialan dalam kehidupan.
Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa munculnya burung yang berada di atap rumah berpenghuni dapat menjadi pertanda akan adanya kematian.
Baca Juga: Arti Burung Hantu Hingga Perkutut Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa
Adapun beberapa arti mitos terkait burung hantu menurut Islam dan primbon Jawa, dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut.
Dalam pandangan Islam
Dalam Al-Qur’an maupun hadits telah dijelaskan terkait perihal burung hantu yang dapat membawa kesialan.
Allah SWT telah berfirman dalam Qur’an Surat Al-A’raf ayat 131:
“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka tidak mengetahui,” QS. Al-A’raf: 131
Baca Juga: 7 Mitos Pelihara Kucing di Rumah Bermakna Keberuntungan
Dari Abu hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada penularan penyakit (Adwa), tidak ada burung penentu nasib baik dan buruk (Thiyarah), tidak ada burung hantu pembawa sial (Hamah), tidak ada bulan shafar pembawa sial atau keberuntungan (shofar).” Hadist Bukhori dan Muslim.
Berdasarkan firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW, bahwa burung hantu bukan sebagai penentu nasib baik ataupun buruk seseorang.
Mempercayai hal itu bisa mengakibatkan perbuatan syirik dan perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah SWT.
Baca Juga: 4 Mitos Binatang Jadi Pertanda Buruk Bila Masuk Rumah, Berhati-hatilah
Primbon Jawa
Sementara itu, menurut primbon jawa, burung hantu menandakan kabar buruk dan orang yang berada dalam rumah harus segera mengusirnya.
Apabila seseorang mendapati burung hantu memasuki rumah secara tiba-tiba kemungkinan hal tersebut bisa menjadi pertanda yang buruk.
Seringkali burung dipercaya memiliki energi negatif karena memiliki tatapan yang tajam dan begitu menyeramkan.
Itulah beberapa arti mitos burung hantu memasuki rumah menurut Islam dan Primbon Jawa. Semoga bermanfaat.***