RINGTIMES BALI - Pada zaman modern seperti sekarang, ternyata masih banyak orang yang mempercayai tentang arti kedutan salah satunya kedutan pinggang kiri dan kanan, serta perut kanan dan perut kiri.
Entah terbukti atau tidak, namun petuah-petuah membuktikan kebenarannya tentang makna atau arti dari sebuah kedutan sebagaimana dijelaskan dalam kitab primbon Jawa.
Makna kedutan di bagian tubuh tertentu dianggap sebuah pertanda mengenai kejadian yang akan berlangsung di masa depan misalnya pertanda kesedihan, bencana, rezeki, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: 2 Arti Kedutan Tulang Belakang Atas dan Bawah Menurut Primbon Jawa
Berikut adalah makna dari kedutan pinggang kiri, pinggang kanan, perut kiri, dan perut kanan sebagaimana dilansir dari kanal youtube Males Baca.
1. Pinggang kiri
Pinggang kiri diartikan sebagai firasat atau pertanda akan mendapatkan seorang anak atau keturunan.
2. Pinggang kanan
Makna kedutan pinggang kanan sebagaimana dijelaskan dalam primbon Jawa bahwa seseorang akan memperoleh kebaikan.
Baca Juga: Arti Kedutan Pantat Kanan dan Kiri Menurut Primbon Jawa
Hal ini tidak dijelaskan seperti apa kebaikan yang akan didapat namun tidak ada salahnya jika kita berdoa agar ramalan yang disebutkan bisa benar-benar terwujud.
3. Perut kanan
Kedutan pada perut kanan dianggap sebagai salah satu pertanda yang cukup akurat atau sering terbukti kebenarannya.
Dalam primbon Jawa dijelaskan bahwa akan mendapatkan rezeki yang besar dalam waktu dekat.
Baca Juga: 17 Arti Kedutan Seluruh Tubuh Menurut Primbon Jawa
Anda yang mengalami kedutan di bagian ini harus banyak-banyak berdoa supaya ramalan ini bisa menjadi kenyataan.
4. Perut kiri
Kedutan perut kiri diketahui akan kedatangan seorang pembesar.
Seseorang pembesar tersebut diramalkan akan membawakan kabar baik atau memberikan pertolongan kepada Anda dan keluarga.
Demikianlah arti kedutan pinggang kiri, pinggang kanan, perut kiri dan perut kanan menurut primbon Jawa.
Baca Juga: 12 Arti Kedutan di Tangan Kanan dan Kiri Menurut Primbon Jawa
Sebagaimana diramalkan oleh leluhur zaman dulu yang selalu dikaitkan dengan masa depan, percaya atau tidak itu merupakan hak masing-masing orang.
Alangkah baiknya kita selalu berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pembuat garis takdir manusia wallahualam.
Semoga bermanfaat.***