4 Mitos dan Fakta Tentang Keguguran yang Membuat Wanita Resah

19 Mei 2021, 12:37 WIB
Iustrasi 4 mitos dan fakta keguguran yang membuat wanita resah. /Pixabay/BRUNA BRUNA

RINGTIMES BALI - Berita keguguran yang dialami pasangan artis muda Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar memang tengah menjadi perbincangan.

Di tengah banyaknya dukungan dan doa, ada juga netizen yang membuat beberapa pernyataan yang seolah menyalahkan sikap Atta dan Aurel yang dianggap mengumbar kehamilannya.

Terlepas dari semua itu, keguguran yang dialami seorang wanita adalah hal yang sangat menghancurkan dan membuat perasaannnya sangat buruk.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Keguguran, Ini 7 Bahaya Makan Buah Pepaya Bagi Tubuh

Bahkan dalam beberapa penelitian disebutkan jika 41 persen wanita merasa bertanggungjawab dan bersalah atas keguguran yang dialaminya.

"Banyak wanita merasa bersalah setelah keguguran, berpikir 'Saya tidak cukup rileks', 'Saya tidak makan dengan benar,' 'Saya terlalu stres,'" kata Jane Frederick, spesialis kesuburan di Orange County, CA, seperti dikutip Ringtimesbali.com dari laman webmd.com, 19 Mei 2021.

Tentu ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita mengalami keguguran, misalnya karena kelainan kromosom, masalah kesehatan hingga infeksi.

Baca Juga: Tak Hanya Keguguran, Ternyata Alkohol Dapat Sebabkan Bahaya Ini Saat Hamil

Namun di masyarakat beredar beberapa mitos mengenai keguguran yang membuat wanita ketakutan atau malah trauma atas keguguran yang sebelumnya dialaminya.

Berikut 4 mitos tentang keguguran sekaligus fakta sebenarnya mengenai gagasan atau mitos tersebut.

1. Satu kali keguguran berarti akan cenderung mengalami keguguran lagi

Faktanya setelah keguguran pertama, tidak ada peluang lebih besar untuk mengalami keguguran kedua.

Baca Juga: Aurel Keguguran, Netizen Pernah Ingatkan Tentang Penyakit Ain

Namun jika seorang wanita mengalami keguguran berulang atau lebih dari dua kali sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

2. Bercak atau pendarahan selama kehamilan berarti mengalami keguguran

Pendarahan pada vagina umum terjadi pada ibu hamil di tri semester pertama dan terjadi pad lebih dari 20 persen wanita hamil. Namun hal ini tidak serta merta menandakan wanita hamil itu akan keguguran.

3. Keguguran jarang terjadi

Menurut survei yang dilakukan oleh American Pregnancy Association, keguguran hanya terjadi pada 5 persen kehamilan.

4. Harus menunggu 3 bulan setelah keguguran untuk mencoba hamil lagi

Faktanya saat ini banyak wanita yang hamil hanya beberapa minggu bahkan sebulan setelah keguguran. Yang terpenting adalah memastikan kondisi ibu hamil tetap sehat selama proses kehamilan.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: webmd.com

Tags

Terkini

Terpopuler