3 Penemuan Buaya Paling Menggemparkan di Indonesia, Salah Satunya Punya 5 Jari

23 April 2021, 13:50 WIB
3 penemuan buaya paling menggemparkan, salah satunya punya 5 jari /Tangkapan layar Youtube/TV Story

RINGTIMES BALI - Buaya yang dikenal sebagai hewan yang buas dan ditakuti, nyatanya dapat hidup berdampingan dengan manusia.

Hidup berdampingan dengan hewan adalah hal yang wajar, namun jika hewan tersebut adalah hewan buas, hal itu adalah hal yang tidak biasa.

Salah satunya adalah buaya, hewan karnivora yang buas ini terkenal dengan keganasannya dalam berburu mangsanya.

Baca Juga: 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Beda Nggak?, terdapat 3 buaya yang hidup berdampingan dengan manusia di kepulauan sekitar Sulawesi.

1. Buaya yang memiliki 5 jari

Hal ini terjadi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dimana seekor buaya berjari 5 terdampar di Pantai Mandra pada 16 Februari 2021 lalu.

Rasa penasaran dari penduduk setempat, membuat buaya tersebut dikerumuni oleh penduduk, hingga diperlakukan layaknya manusia.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Asal Kalimantan Timur Ditemukan Tertelan di dalam Perut Buaya

Buaya tersebut, terlihat tampak tenang dan diam saat penduduk berada didekatnya. Bahkan, seorang pria menutupi tubuh buaya tersebut dengan sarung.

2. Buaya yang diduga kembaran manusia

Fenomena serupa terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, seekor buaya muara ditemukan di pinggiran Sungai Tallo.

Penduduk sekitar, menganggap bahwa buaya tersebut adalah siluman atau makhluk jadi-jadian, namun banyak yang menganggap juga sebagai kembaran manusia.

Pria bernama Mulyadi, membawa buaya tersebut ke kediamannya. Buaya tersebut juga terlihat diberikan kasur dan kain kafan sebagai alasnya.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Dikejar Buaya Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik Hingga Ancaman Bahaya

3. Buaya yang dianggap sebagai anak

Terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Warga bernama Jamaludin, tak sengaja menangkap buaya berjari 5 saat hendak mencari ikan.

Buaya yang berukuran kecil tersebut dibawa ke rumahnya, sang istri menganggap bahwa buaya tersebut merupakan anaknya yang sudah lama hilang.

Bahkan, mereka memberikan kolam air, hingga menyelimuti buaya tersebut dengan kain batik, agar buaya itu tidak merasa kedinginan. Sesekali, buaya tersebut digendong oleh sang istri layaknya seperti anak sendiri.

Baca Juga: Seorang Nenek di Banten Diterkam Buaya, Warga Tarik Ulur agar Selamat

Hal ini mungkin terdengar aneh, dan dianggap tidak masuk akal, khususnya di era digital yang sudah canggih seperti sekarang.

Menurut Profesor Dr. Nurhayati Rahman, yang merupakan guru besar Universitas Hasanudin, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut lumrah.

Terlebih, untuk orang Bugis dan Makassar. Masyarakat Sulawesi Selatan pun enggan menyebut hewan tersebut dengan buaya.

Mereka, menyebutnya dengan pemilik air atau 'patanna je net' yang merupakan bahasa asli Makassar.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler