Alasan Manusia Tidak Bisa Mengingat Memori saat Masih Bayi

18 April 2021, 20:23 WIB
Alasan mengapa bayi tidak bisa mengingat memori ketika bayi karena bayi menyimpan informasi di permukaan otaknya atau kortex. /Pixabay/PublicDomainPictures

RINGTIMES BALI – Bayi adalah sosok mahkluk yang lucu, polos dan menggemaskan. Semua orang pernah menjadi bayi.

Nah, apakah kamu pernah bertanya mengenai ingatan masa bayi? tentu sulit menjelaskan kejadian-kejadian apa yang telah kita lalui, langkah pertama, ucapan pertama, dan lain sebagainya.

Berbeda ketika dewasa dengan sangat mudah untuk mengingat peristiwa yang kita alami.

Baca Juga: 4 Tradisi Unik Ramadhan di Indonesia, Ada Bakar Batu di Papua

Baca Juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan ketika di Luar Negeri, Salah Satunya Dilarang Senyum

Mengapa ketika bayi, manusia tak mampu mengingat apapun dalam memori otak mereka.

Psikoterapis bernama Sigmund Freud penah meneliti pada 100 tahun yang lalu, mengapa manusia tak mampu mengingat kejadian ketika bayi.

la mengatakan bahwa fenomena yang sangat umum dialami oleh siapapun itu disebut sebagai Infant Amnesia atau Amnesia Bayi sesuai yang dikutip Ringtimesbali.com dari kanal YouTube The Shiny Peanut pada 18 April 2021.

Baca Juga: Pekerjaan Aneh di Dunia dengan Gaji Lumayan, Tukang Tidur Profesional Dibayar hingga Rp16 Juta

Baca Juga: 6 Fenomena Aneh di Bumi yang Belum Terpecahkan, Nomor 6 Bikin Geleng-geleng Kepala

Ketidakmapuan manusia mengingat saat bayi merupakan cara bayi untuk melupakan trauma psikoseksual saat lahir dan awal-awal masa kehidupannya.

Teori lain juga mengatakan bahwa amnesia bayi juga disebabkan oleh perbedaan cara bayi memproses informasi dan menggabungkan informasi yang didapat seperti orang dewasa.

Selain teori tersebut faktor biologis juga berpengaruh yakni karena perkembangan otak bayi yang belum sempurna.

Secara umum, kemampuan manusia menyimpan sesuatu terbagi menjadi dua hal yaitu memori semantik dan memori episodik.

Memori semantik adalah memori yang berasal dari pengetahuan umum seperti nama warna, nama tempat dan sebagainya.

Sedangkan memori episodik adalah memori yang berasal dari pengalaman pribadi, misalnya memori atas pengalaman berkunjung ke suatu tempat.

Dari penjelasan diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa kita tidak bisa mengingat apapun karena cara kita menyimpan dan mengakses memori tersebut.

Seorang bayi yang berusia hingga dua tahu menyimpan memori mereka di permukaan otak atau kortex dan setelah itu jaringan hippocampus mulai terbentuk.

Jaringan inilah yang membuat kita bisa mengingat memori baik memori semantik maupun episodik.

Hippocampus sendiri adalah bagian dari otak besar yang terletak di sisi kiri dan kanan manusia.

Hoppocampus sendiri berfungsi untuk menyimpan pengalaman baru ke ingatan jangka panjang manusia.

Ketika bayi, jaringan ini sedang aktifnya berkembang sehingga ketika si bayi melalukan sesuatu, dia akan mengerti sesaat, namun dalam jangkan panjang memori tersebut akan hilang dikarenakan jaringan hippocampus yang terus berkembang.

Anak-anak berusia dua tahun dapat mengingat memori dengan jelas, tapi seiring waktu memori tersebut akan perlahan hilang.

Kemudian anak usia 3-7 tahun juga sudah bisa mengingat kejadian sehari-harinya namun tak bertahan lama, hanya tersimpan setahun saja.

Setelah berusia tujuh tahun, ingatan manusia mulai sempurna layaknya orang dewasa.

Itulah alasan mengapa bayi tidak bisa mengingat kejadiaan yang dialaminya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler