4 Kebiasaan Pria Asing yang Membuat Perempuan Jepang Kaget

1 April 2021, 08:44 WIB
Ilustrasi gadis Jepang /PIXABAY/miz306

RINGTIMES BALI – Beberapa orang bermimpi untuk menikah dengan seseorang dari negeri yang jauh. Namun, banyak pertanyaan timbul tentang keraguan, kekhawatiran bagaimana rasanya dalam menikah dengan perbedaan negara dan budaya.

Melansir Ringtimesbali.com dari laman Live Japan, telah memberikan sebuah pertanyaan kepada 2 perempuan Jepang yang Emi dan Mika dimana mereka melakukan pernikahan Internasional.

Dimana Emi telah menikah selama 2 tahun dan berkencan selama 6 tahun serta kini tinggal di Brooklyn New York. Dan Mika tinggal di Tokyo dan telah menikah selama 5 tahun.

Baca Juga: Terbongkar, 7 Kebiasaan Artis K-pop Berbeda dari Sifat Aslinya

Baca Juga: 6 Kalimat Sederhana yang Membuat Gadis Jepang Tertarik Padamu

Mereka berdua menceritakan tentang pengalamannya usai menikah dengan pria dengan budaya dari negara yang berbeda.

1. Melakukan tugas rumah lebih banyak

“Saya cenderung melakukan lebih banyak tugas daripada dia dan menurut saya itu tidak adil,” ujar Emi.

“Saya melakukan segalanya. Terkadang suami saya membantu dengan mencuci piring atau memasak,” ujar Mika.

Baca Juga: 5 Cara Merayu Gadis Jepang, Ternyata Mereka Maunya Langsung Pacaran

Baca Juga: 7 Kebiasaan Gadis Jepang Ketika Pacaran, Ternyata Tangannya Suka Dipegang

Berdasarkan hal tersebut, dapat dinilai bila perempuan Jepang yang menikahi pria asing akan sedikit terbiasa dengan beban pekerjaan rumah.

Dalam hal tersebut ada kaitannya dengan faktor budaya. Misalnya seperti di negara barat, umumnya istri dan ibu adalah orang yang mengurus rumah.

2. Keduanya bekerja namun, keuangan terpisah

“Kami membagi semuanya (sewa, utilitas, dan bahan makanan). Idenya adalah kita berdua bekerja dan bertanggung jawab atas pengeluaran kita sendiri," ujar Emi.

“Suamiku yang mengontrolnya, tapi kami berdua bekerja, jadi pada dasarnya ‘dompet’ kami terpisah,” ujar Mika.

Baca Juga: 6 Kalimat Sederhana yang Membuat Gadis Jepang Tertarik Padamu

Dalam budaya Jepang, sistem okozukai adalah norma (istri mengatur uang dan memberi serta "tunjangan" kepada suami), dalam budaya lain hal itu sedikit tidak pas atau aneh.

Meskipun demikian, ketika berbicara tentang 2 orang perempuan di atas, budaya tampaknya tidak menimbulkan masalah.

3. Ikan bukan merupakan sarapan pagi

“Makan ikan di pagi hari. Ternyata, ini bukan makanan sarapan. Mengupas apel dan persik. Mereka hanya makan kulitnya di sini,” ujar Emi

"Menurutnya beberapa prosedur di Jepang terlalu ketat dan merepotkan,” jelas Mika.

Baca Juga: Fakta Unik, Jepang Membuat Cokelat Daur Ulang dari Sampah Sisa Makanan

Kebanyakan orang Amerika mungkin akan mengerti apa yang dimaksud suami Emi ketika dia mengatakan bahwa ikan bukanlah makanan pagi.

Budaya juga mempengaruhi pola makan, dan beberapa hidangan (atau bahkan waktu kita memakannya) sangat berbeda bergantung pada negara Anda termasuk Indonesia, dimana kita jarang melihat ikan disantap di pagi hari.

Di Jepang, masyarakatnya memiliki budaya sarapan pagi dengan mengkonsumsi nasi, ikan, sayuran, telur dan miso. Konsep tersebut konsep gizi seimbang dan menjadi pedoman menu makanan.

4. Sesuatu yang tidak disukai, namun tidak ingin diucapkan

“Dia memegang pintu untukku, membuatku tetap aman ketika aku menaiki tangga. Dia adalah pria sejati. Sementara itu, saya rasa kebanyakan orang di Amerika tidak tahu cara mencuci tangan dengan benar. Mereka langsung membilas sabun tanpa menggosok tangan,” ujar Emi

“Dia mencoba untuk berbagi teman, hal-hal yang dia suka dan nikmati. Dia mengejutkanku. Aku suka itu. Aku tidak suka dia tidak terlalu peduli dengan orang lain. " (Mika)

Sebanyak kita mencintai seseorang selalu ada beberapa hal, besar atau kecil yang tidak kita sukai tetapi tidak akan kita ceritakan kepada mereka.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: livejapan.com

Tags

Terkini

Terpopuler