Kisah Nyata, Aku Hampir Dicerai Karena Kirim Ibu Kandung Suami ke Panti Jompo, Mertua Malah Berterima Kasih

23 Maret 2021, 18:20 WIB
kisah nyata ibu mertua di panti jompo / Matthias Zomer/pexels.com/@matthiaszomer

RINGTIMES BALI - Hubungan antara menantu dan mertua memang tidak selalu bisa baik bahkan ada yanag selalu bertikai.

Namun banyak juga menantu dan mertua yang bisa akur bahkan seperti keluarga kandung dalam rumah tangga.

Kisah nyata berikut ini cukup menarik dan bisa jadi pembelajaran dalam mengarungi rumah tangga, dimana seorang istri mengirimkan ibu mertuanya ke panti jompo.

Ia hampir saja diceraikan oleh suaminya, namun ibu mertuanya justru sangat berterima kasih pada menantunya ini. 

Baca Juga: Dianggap Sindir Krisdayanti Saat Pengajian , Aurel: Selama Ini Aku Diam, Jangan Ada Darma Lagi

Baca Juga: Roy Kembali, Mama Rosa Yakin Andin Tak Bersalah di Sinetron Ikatan Cinta 23 Maret 2021

Kisah ini dibagikan wanita ini, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari video yang diunggah kanal YouTube Kisah Nyata Reborn pada 23 Maret 2021, berikut kisahnya.

Aku dan suami sudah menikah selama 5 tahun, kami telah dikaruniai seorang putri. 

Suamiku adalah anak kesayangan dan dirawat hanya oleh ibu mertua, sedangkan ayahnya telah meninggal saat suami masih kecil.

Baca Juga: Kejahatan Elsa Terungkap, Mama Rossa Minta Andin Jebloskan Pembunuh Roy di Sinetron Ikatan Cinta 23 Maret 2021

Baca Juga: Lirik Lagu 'Kado Biru' dari Betharia Sonata

Baca Juga: Ungkap Stefan William Dan Celine Evangelista Sembunyikan Sesuatu, Denny Darko: Bukan Orang Ketiga

Sebelum menikah denganku, suami sudah memberitahuku untuk berbakti pada ibunya, meskipun ibu mertua tinggal tidak serumah dengan kami.

Bukan kami tidak mau tinggal dengannya, tapi ibu mertua yang tidak mau tinggal di rumah kami yang kecil dan tidak ada teman ngobrol.

Ibu mertua selalu memaksa untuk tinggal di rumah lamanya, akhirnya kami mengijinkannya.

Namun 3 bulan berselang tetangga di kampung menelepon kami, mengabarkan rumah ibu mertua mengalami kebakaran. Ini karena pengelihatannya yang sudah memburuk.

Setelah kejadian itu, ternyata mertua tetap saja tidak mau tinggal bersama kami dan bersikeras tinggal sendiri.

Akhirnya aku menyarankan suami agar membawa ibu mertua ke panti jompo. Kami sempat bertengkar hebat.

Namun kami harus bekerja dan ibu mertua tetap ingin tinggal sendiri sementara kakinya masih sakit akibat kebakaran sehingga tak bisa mengurus dirisendiri.

Akhirnya aku menelepon mobil panti jompo. Ibu mertuaku terus menangis, tapi aku keraskan hati dan mengajak suami meninggalkannya disana.

Sampai di rumah, suami menuduhku ingin membuang ibunya. Kami berdiam-diaman selama setengah bulan bahkan suamiku minta cerai.

Sebulan kemudian kami mengunjungi ibu mertua, sempat terlintas ia akan meminta pulang dan menyalahkanku. Tapi ternyata kenyataannya justru sebaliknya.

Ibu mertua justru menyambut kami dengan semangat. Ia tampak lebih sehat dan bahagia, bahkan berkata sangat senang di panti jompo.

Ibu mertua sangat senang karena ada yang mengurus, banyak teman dan semua baik kepadanya. 

Ibu mertua justru berterima kasih kami sudah membawanya ke panti jompo. Kami hanya tersenyum bahagia.

Akhirnya kami sepakat mengunjungi ibu mertua setiap hari agar ia tidak meras ditinggalkan di panti jompo tersebut.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler