Dukungan Berbasis Sekolah Dinilai Mampu Cegah Remaja Jadi Perokok Aktif

- 29 Mei 2023, 13:44 WIB
Plang Kawasan Dilarang Merokok
Plang Kawasan Dilarang Merokok /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi./

RINGTIMES BALI- Dokter spesialis anak dan Sekretaris Satgas Remaja IDAI dr. Angga Wirahmadi menilai bahwa, dukungan berbasis sekolah dapat mencegah remaja yang sudah terlanjur merokok, agar tidak menjadi perokok aktif.

Menurut Angga, yang mampu mengubah persepsi remaja tentang rokok adalah guru atau edukator di sekolah mereka.

“Ternyata program pencegahan merokok yang paling efektif adalah program pencegahan berbasis sekolah,” ucap Angga, dikutip dari Antara, Senin 29 Mei 2023.

Lebih lanjut dijelaskan Angga bahwa, terdapat tiga program yang bisa diimplementasikan guna mencegah remaja dari kebiasaan merokok, yakni program berbasis sekolah, keluarga, dan berbasis internet.

Menurut Angga, untuk pencegahan berbasis sekolah, disarankan untuk menerapkan prinsip social influence theory yang merupakan pengajaran terkait kemampuan remaja untuk menolak ajakan merokok.

remaja

Baca Juga: Apa itu Eating Disorder dan Pengaruhnya bagi Siklus Menstruasi Remaja

Serta penerapan social competence, atau yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi sosial, keahlian, keterampilan, serta kemampuan remaja pada umumnya, guna menjauhkan mereka dari keinginan untuk merokok.

Lebih lanjut ditegaskan Angga bahwa, program pencegahan merokok berbasis sekolah, dapat dilakukan dengan melarang merokok di area sekolah, serta dengan tidak mempromosikan rokok dalam kegiatan sekolah.

Selain itu, penting untuk memasang poster-poster bahaya merokok dan bangun kerjasama dengan dinas kesehatan setempat guna mengadakan sosialisasi dari bahaya merokok.

Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar sekolah mampu mendapatkan predikat Kawasan Tanpa Rokok.

Guru atau edukator, sambung Angga, harus mampu memunculkan potensi minat bakat, dengan memberi kesempatan untuk remaja berkumpul di sekolah. Ini bisa membuat remaja teralihkan dari adiksi merokok, dan memberi fokusnya pada aktivitas tersebut.

Selain pencegahan berbasis sekolah, lanjut Angga, pencegahan remaja dari kecanduan merokok berbasis keluarga juga sangat penting untuk dilakukan.

Hal utama yang harus dilakukan orang tua dan keluarga adalah dengan memberi atau menunjukkan contoh, guna menghentikan kebiasaan merokok remaja.

Sedangkan pencegahan berbasis internet, sambung Angga, bisa dilakukan oleh pemerintah, dengan penyebaran larangan merokok melalui konten-konten di media sosial atau melalui iklan.

Angga mengatakan bahwa hal utama dan penting yang bisa dilakukan guna mendukung remaja untuk berhenti merokok, adalah dengan menghindari lingkungan yang dekat dengan rokok.

Ditegaskan Angga bahwa, merokok bukanlah sarana pergaulan, sehingga remaja tidak boleh malu untuk menolak rokok.***

Baca Juga: Peneliti Sebut TAR Rokok Sebagai Pemicu Utama Kanker

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x