Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 62-63, Menganalisis Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah ‘Kemelut di Majapahit’

- 28 Juni 2022, 19:59 WIB
ilustrasi Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 62-63, Menganalisis Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah ‘Kemelut di Majapahit’.
ilustrasi Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 62-63, Menganalisis Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah ‘Kemelut di Majapahit’. /jeswin thomas/pexels

Baca Juga: Pembahasan PKN Kelas 10 Halaman 44 45 Tugas Kelompok 2.1, Tabel 2.2 dan 2.3 Terlengkap 2022

- Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputursan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapat persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku.

- ...Ronggo Lawe berkata lantan, "Tentu saja tidak tepat! Paduka sendiri sathu siapa si Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan tindak tanduknya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah bumi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..."

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 34, Menganalisa Teks Prosedur Berdasarkan Struktur dan Kaidah

2.) Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu.

Kutipan teks:

- Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka.

- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai  Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.

- Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur

Baca Juga: PKN Kelas 12 Halaman 21, Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar 12 Tahun

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x