Network
RINGTIMES BALI - Saat ini santer beredar informasi di media sosial Facebook tentang larangan menggoyang-goyangkan tabung gas.
Sejumlah unggahan di platform daring milik Mark Zuckerberg itu mengklaim getaran pada tabung gas kelak dapat memicu ledakan hebat.
Bahkan, disebutkan pula ledakan bisa timbul dari tabung gas kosong yang diguncang.
Baca Juga: BLT BSU Termin II Sudah Cair ke 8 Juta Pekerja, Sabar...Lakukan Ini Jika Rekening Masih Bermasalah
Unggahan tersebut turut menyematkan sebuah video berdurasi 15 detik tentang orang yang menggoyang-goyangkan tabung gas elpiji.
Dalam cuplikan gambar itu, tampak dua orang pria berpakaian putih sedang memperbaiki sebuah tabung gas dengan menggoyang-goyangkannya.
Namun, tak lama kemudian tabung tersebut meledak.
Baca Juga: Weton Jawa Ini Paling Jago Buat Lawan Jenisnya Jatuh Cinta, Ayo Cek Dulu
Namun, benarkah menggoyang-goyangkan tabung gas bisa timbulkan ledakan?
Seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA, 15 November 2020, informasi yang menyebutkan menggoyang-goyangkan tabung gas bisa timbulkan ledakan merupakan narasi keliru atau hoaks.
National Geographic Indonesia menerangkan kebakaran ataupun ledakan yang menyertakan tabung gas bisa terjadi karena adanya masalah pada komponen penyertanya, layaknya regulator ataupun selang.
Baca Juga: 8 Kiat Agar Tanaman Sehat dan Tidak Layu, Cocok untuk Pecinta Tanaman Hias
Gas yang keluar dari regulator atau selang tersebut, kemudian memenuhi ruangan dan meledak ketika ada pemicunya.
Misalnya, saat api kompor dihidupkan atau menyalakan api untuk rokok.
PT Pertamina turut menjelaskan bahwa tekanan di dalam tabung gas elpiji hanya sebesar delapan bar. Sementara itu, tabung baru bisa meledak pada tekanan melebihi 7.000 bar.
Baca Juga: Cara Mengatasi Cegukan yang Datang Spontan dan Menyebalkan
Penjelasan di atas sekaligus mematahkan narasi yang menyebutkan bahwa mengguncang tabung gas kosong juga akan memicu ledakan.
Sementara, Turnbackhoax.id menerangkan bahwa informasi bohong tersebut telah beredar sejak 2017.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa video yang disertakan dalam unggahan di Facebook itu merupakan hasil suntingan.***
