Faktanya, chief legal Office Zoom, Aparna Bawa menyampaikan pihaknya tidak melakukan aktivitas ilegal atau penjualan data pengguna.
Lebih lanjut, pihak perusahaannya hanya mendapat data pengguna yang ingin bermitra dengan mereka.
Dikutip Ringtimes Bali dari Pikiranrakyat-Cianjur melalui laman blog.zoom.us pada 1 April 2020. CEO Zoom, Eric S Yuan menyampaikan pihaknya telah melakukan perbaikan.
Baca Juga: Jangan Jadikan Petang seperti Kuta
Pada 27 Maret 2020, pihaknya telah menghapus Facebook SDK untuk mencegah munculnya zoombombing.
Zoombombing merupakan aksi penyusupan ditengah telekonferensi yang dilakukan lewat aplikasi zoom.
Biasanya penyusup membagikan konten tidak senonoh atau berupa ancaman.
Baca Juga: Niat Bantu Teman, Warga Tasikmalaya Ini Malah Kehilangan Nyawanya
Eric, juga telah menconfigurasi ulang pengumpulan data yang tidak perlu.
Selain itu, Eric juga telah memperbarui kebijakan privasi aplikasi tersebut.