Tesla Dirikan Pabrik di India sebagai Perluasan Target Penjualan Mobil Listrik Dunia

- 18 Februari 2021, 16:00 WIB
Model ke-3 dari mobil buatan Tesla berjalan dalam acara perayaan di Gigafactory, Shanghai China.
Model ke-3 dari mobil buatan Tesla berjalan dalam acara perayaan di Gigafactory, Shanghai China. /Dok. Bloomberg

RINGTIMES BALI – Tesla telah mendekati kesepakatan dalam menghadirkan kendaraan listrik mereka ke India untuk pertama kali setelah membuka produksi.

Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk ini memiliki Karnataka sebuah negara bagian selatan dengan Ibukota Bangalore menjadi pabrik pertamanya.

Produsen mobil tersebut dikabarkan telah bernegosiasi dengan pejabat lokal selama enam bulan dan secara aktif mempertimbangkan perakitan mobil di pinggiran kota Bangalore.

Baca Juga: Ditemukan di Subang dan Karawang, Ribuan Kotak Oranye Ini Ternyata Berisi Bantuan untuk Korban Banjir

Dilansir Ringtimesbali.com dari situs Bloomberg mengatakan bila pihak perusahaan tengah melakukan uji kelayakan untuk real estate perkantoran di wilayah tersebut.

Selain itu,mereka juga akan mendirikan fasilitas R&D serta telah mendaftarkan kantor mereka di pusat kota Bangalore.

Elon Musk selaku Chief Executive Office telah mengkonfirmasi bila Tesla akan bergabung ke dalam pasar perindustrian mobil India lewat cuitan twitternya ada 13 Januari 2021 silam.

Baca Juga: Hari Single Sedunia, Saatnya Apresiasi Dirimu

Sejauh ini India belum mengadakan acara sambutan untuk EV (Electric Vehicle) sepertinya hal di China, tempat pendirian pabrik produksi tesla di luar AS.

Diketahui bila, EV menyumbang sekitar 5 persen dari penjualan mobil tahunan China, menurut Bloomberg NEF, dibandingkan dengan India yang kurang dari 1 persen.

“Mempertimbangkan harga Tesla, Elon Musk mungkin tidak akan bisa menjual EV ke sebagian besar populasi di negara berkembang,” kata Pedro Pacheco, Direktur Riset Senior Gartner Inc yang berbasis di Munich.

Baca Juga: Pertimbangkan 5 Hal dalam Memilih Platform saat Investasi Cryptocurrency

“Namun, melihat pada ukuran populasi dan potensi pertumbuhan ekonomi, Tesla mungkin akan menargetkan sekelompok individu makmur yang tumbuh cepat yang, secara absolut, sebanding dengan apa yang kita lihat di banyak negara maju,” tambahnya.

Perusahaan Palo Alto milik Tesla yang berbasis di California juga dapat menggunakan pabrik India sebagai basis ekspor, memanfaatkan beberapa pasar pada saat yang sama.

Harga Tesla yang mahal juga dipandang sebagai titik mencekik oleh pengamat pasar lainnya.

Baca Juga: 7 Alasan Reksa Dana Bagus Menjadi Tabungan dan Pilihan Awal Berinvestasi

“Ukuran pasar mobil mewah di India sangat kecil dengan merek-merek seperti BMW, Mercedes, Audi dan Jaguar Land Rover yang hanya menghasilkan 30.000 hingga 50.000 penjualan setiap tahun”, ujar Basudeb Banerjee seorang analis dari Ambit Capital Pvt di Mumbai.

Terlepas dari potensi India yang lebih luas, infrastruktur pengisian daya tetap menjadi penghalang lain untuk membawa EV ke dalam pasar India.

Menurut Badan Energi Internasional, sekitar 60 persen dari tempat pengisian daya dengan kemampuan pengisian cepat dan lambat masih berada di China.

Baca Juga: Upaya Demokrat Loloskan Stimulus Ekonomi AS Jadi Sentimen Positif untuk Saham Global

Pada tahun 2015, Pemerintah India meluncurkan rencana Adopsi dan Manufaktur yang lebih cepat dari Hybrid dan EV (FAME), dengan komitmen 9 miliar Rupee atau sekitar Rp1,7 triliun untuk subsidi yang mencakup semuanya kendaraan dengan tenaga listrik.

India juga memotong pajak barang dan jasa pada kendaraan listrik menjadi 5 persen dari sebelumnya 12 persen efektif Agustus 2019, jauh lebih rendah daripada pungutan sebanyak 28 persen yang dikenakan pada kendaraan bermotor lain.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x