Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember dan Tujuan untuk Perempuan Indonesia

- 6 Desember 2021, 11:38 WIB
Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember dan Tujuan untuk Perempuan Indonesia
Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember dan Tujuan untuk Perempuan Indonesia /PIXABAY/sasint

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Mengenal Lebih Dalam Sejarah dan Gejalanya

Termasuk dari Budi Oetomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Jong Java, Jong Madura, dan masih banyak lagi.

Panitia Kongres perempuan pertama dipimpin oleh Raden Ajeng Soekonto, dan didampingi oleh dua wakil yakni Nyi Hadjar Dewantara dan Nn. Soejatin.

“Zaman sekarang adalah zaman kemajuan, sudah waktunya mengangkat derajat kaum wanita agar tidak di dapur saja. Perempuan tidak lantas menjadi lelaki, perempuan tetap perempuan tetapi derajarnya tetap sama dengan lelaki, tidak dapat direndahkan seperti zaman dahulu” pesan ketua kongres perempuan pertama.

Dalam kongres ini menghasilkan beberapa keputusan-keputusan. 2 tahun setelah kongres pertama itu, kaum perempuan di Indonesia menyatakan bahwa gerakan wanita merupakan bagian dari pergerakan nasional.

Baca Juga: Kutipan Inspiratif Hari AIDS Sedunia Bahasa Inggris dan Terjemahannya

Dengan kata lain, perempuan wajib ikut serta memperjuangkan martabat nusa dan bangsa Indonesia.

Tanggal hari pertama kongres tersebut, menjadi acuan untuk pemerintah menetapkan hari ibu, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui dekrit Presiden No. 316 tahun 1953.

Itulah sejarah singkat hari ibu yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Untuk perempuan hebat dan ibu-ibu hebat di luar sana. Selamat Hari Ibu, perempuan hebat***

 

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah