Makna Tumpek Krulut yang Dijadikan Sebagai Hari Kasih Sayang oleh Wayan Koster

24 Juli 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi Tumpek Krulut. /Instagram.com/@pemprov_bali

RINGTIMES BALI – Pada Sabtu, 23 Juli 2022 lalu kita baru saja merayakan Tumpek Krulut yang kini dijadikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster sebagai Hari Kasih Sayang.

Secara filosofis makna perayaan Tumpek Krulut yang kini telah dijadikan sebagai hari Kasih Sayang oleh Wayan Koster itu, adalah "Menstanakan Dewa Keindahan" dalam diri manusia, agar manusia senantiasa diberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Pada perayaan Tumpek Krulut kita sebagai umat Hindu di Bali, memuja Dewa Iswara atau Kawiswara sebagai Dewa Keindahan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ayah Sedunia 2022, Simak Cerita Singkat Dibalik Perayaannya

Pada hari ini, umat Hindu memohon berkah agar manusia terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan baik niskala maupun sakala.

Selain dengan cara mendengarkan dan memainkan Gamelan, rasa senang dan kebahagiaan dalam diri manusia juga dapat dicapai dengan membangun Tresna Asih/Kasih Sayang terhadap sesama manusia dan melakukan aktivitas kebersamaan.

Dalam unggahan akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi Bali @pemprov_bali, menyebutkan bahwa Tumpek Krulut juga identik dengan Rahina Tresna Asih/Hari Kasih Sayang.

Baca Juga: Mengenal Upacara Ngaben di Bali, Berikut Pengertian dan Jenisnya

Perayaan Tumpek Krulut merupakan Hari Kasih Sayang yang dilakukan sesuai adat di Bali.

Pada hari Tumpek Krulut manusia wajib membangkitkan kesadaran bahwa dalam hidup kita harus saling mengasihi, saling menyayangi, dan memupuk persaudaraan.

Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan kebersamaan dalam berbagai bidang.

Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru.

Baca Juga: Pengertian dan Rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan 2022, Lengkap dengan Tanggalnya

Merupakan sebuah implementasi yang dilakukan oleh Gubernur Bali dalam menginisiasi Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2022.

Pemerintah Provinsi Bali merayakan Tumpek Krulut secara niskala dengan upacara penyucian (otonan) sarwa Tetangguran, seperti gamelan atau alat music lainnya.

Hal tersebut untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasi beliau sebagai Dewa Iswara/Kawiswara.

Baca Juga: Tradisi Keliling Desa di Bongkasa, Sambut Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali

Perayaan Hari Kasih Sayang tersebut akhirnya dilanjutkan dengan persembahyangan bersama.

Upacara tersebut dilketahui akan dilaksanakan di Pura Gelap Besakih, karena di pura tersebut berstana Dewa Iswara.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler