Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember dan Tujuan untuk Perempuan Indonesia

6 Desember 2021, 11:38 WIB
Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember dan Tujuan untuk Perempuan Indonesia /PIXABAY/sasint

RINGTIMES BALI - Desember, tepatnya tanggal 22 diperingati sebagai Hari Ibu. Tak banyak yang tau sejarah hari ibu itu seperti apa.

Hari ibu merupakan hari yang didedikasikan untung ibu sebagai tanda kasih sayang seorang anak pada ibunya. Walaupun setiap hari merupakan hari ibu bagi setiap ibu dan anak.

Dilansir dari kanal YouTube Viva Historia pada tanggal 6 Desember 2021. Setiap tanggal 22 Desember seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari ibu. Hari ibu ditetapkan pada saat orde lama atau masa pemerintahan Ir.Soekarno.

Pelaksanaan hari ibu tanggal 22 Desember, diambil pada saat kongres perempuan Indonesia pertama tepatnya pada tanggal 22-25 Desember 1928.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Mengenal Lebih Dalam Sejarah dan Gejalanya

Kongres tersebut dilaksanakan di Yogyakarta tepatnya di Dalem Joyodipuran, yang sekarang bernama Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta.

Kongres perempuan pertama di Indonesia diikuti sekitar 600 perempuan, yang berasal dari berbagai macam latar belakang, suku, agama, ras, usia, hingga pekerjaan.

Banyak berbagai macam organisasi perempuan yang terlibat diantaranya Wanita Oetomo, Aisyiyah, Wanita Moelyo, Wanita Taman Siswa, Darmolaksmi, hingga Sarekat Islam, Jong Java, dan Jong Islaminten Bond.

Selain itu, perwakilan dari perhimpunan pergerakan partai politik, organisasi pemuda, juga ikut datang di Kongres perempuan pertama Indonesia perdana.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Mengenal Lebih Dalam Sejarah dan Gejalanya

Termasuk dari Budi Oetomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Jong Java, Jong Madura, dan masih banyak lagi.

Panitia Kongres perempuan pertama dipimpin oleh Raden Ajeng Soekonto, dan didampingi oleh dua wakil yakni Nyi Hadjar Dewantara dan Nn. Soejatin.

“Zaman sekarang adalah zaman kemajuan, sudah waktunya mengangkat derajat kaum wanita agar tidak di dapur saja. Perempuan tidak lantas menjadi lelaki, perempuan tetap perempuan tetapi derajarnya tetap sama dengan lelaki, tidak dapat direndahkan seperti zaman dahulu” pesan ketua kongres perempuan pertama.

Dalam kongres ini menghasilkan beberapa keputusan-keputusan. 2 tahun setelah kongres pertama itu, kaum perempuan di Indonesia menyatakan bahwa gerakan wanita merupakan bagian dari pergerakan nasional.

Baca Juga: Kutipan Inspiratif Hari AIDS Sedunia Bahasa Inggris dan Terjemahannya

Dengan kata lain, perempuan wajib ikut serta memperjuangkan martabat nusa dan bangsa Indonesia.

Tanggal hari pertama kongres tersebut, menjadi acuan untuk pemerintah menetapkan hari ibu, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui dekrit Presiden No. 316 tahun 1953.

Itulah sejarah singkat hari ibu yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Untuk perempuan hebat dan ibu-ibu hebat di luar sana. Selamat Hari Ibu, perempuan hebat***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler