RINGTIMES BALI. Membayangkan tidur di kamar hotel yang kasurnya empuk dan nyaman, menghirup udara nan segar di alam bebas, angin yang sepoi-sepoi diiringi menikmati pemandang alam bebas tanpa di halangi apapun membuat hidup serasa indah.
Seniman Swiss menawarkan tujuh "kamar hotel" terbuka pada musim panas ini di "ruang pertunjukan" di timur Swiss dan Liechtenstein.
Para tamu "tampil" tanpa penonton dengan cara menginap di kasur empuk dengan pemandangan indah di hadapan mata.
Baca Juga: Kembali di Jembrana Dua PDP Jadi Positif Covid 19
Berita ini sebelumnya telah terbit di antaranews.com Kamar Hotel Dengan Udara Segar di Alam Terbuka Swiss Tanpa Dinding
Tamu dapat menikmati layanan dari "pelayan modern" bersarung tangan putih, hanya dengan biaya 295 franc Swiss (Rp4,3 juta) permalam, biasanya petani lokal yang memakai jins dan boot Wellington.
Pandemi virus corona bisa membuat konsep ini lebih menarik, ujar mereka.
“Kebebasan pemandangan alam yang kamar tanpa dingding dan atap terasa tak ada tempat lain untuk menikmati kamar dengan aliran udara terbaik pada musim panas di Swiss selain tempat ini," ujar Patrik
Jika hujan turun tamu tidak perlu khawatir sudah disiapkan tempat perlindungan rumah pertanian atau lumbung setempat.
Baca Juga: Polres Gianyar Gelar Persembahyangan Tumpek Landep, Seluruh Peralatan dari Besi di Upacarai
Proyek "Zero Real Estate" ini dibuat oleh saudara kembar Frank dan Patrik Riklin serta kolega mereka Daniel Charbonnier, dengan menyediakan layanan perhotelan melalui pendekatan tradisional di negara yang dikenal dengan resor mewah di gunung dan tepi danau.