Kemenparekraf Dukung Inovasi Baru Destinasi Wisata Secara Virtual

3 Februari 2021, 15:40 WIB
Kemenparekraf Dukung Inovasi Baru Destinasi Wisata Secara Virtual . /Instagram.com/sandiuno

RINGTIMES BALI – Hampir setahun Pandemi Covid-19 melanda Indonesia yang membuat para wisatawan harus membatasi pergerakannya. Akibat dari pembatasan pergerakan ini, lahirlah yang disebut dengan wisata virtual.

Wisata virtual adalah model berwisata tanpa harus datang ke lokasinya langsung melainkan dapat dinikmati secara daring.

Awalnya ini hanya dijadikan sebagai fasilitas promosi destinasi wisata, tetapi karena pandemi yang berlangsung lama menjadikan ini sebuah inovasi baru dalam berwisata.

Baca Juga: Kemenparekraf Mengajak Kadin untuk Kembangkan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas

Dilansir Ringtimesbali.com dari Antara pada tanggal 3 Februari 2021, wisata virtual akan menjadi tantangan baru bagi pariwisata Indonesia yang dianggap akan membawa peluang baru.

Biaya akan menjadi salah satu pertimbangan wisatawan yang menikmati wisata virtual. Selain meningkatkan pengalaman wisata, biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak.

Tantangan-tantangan yang didapat dari wisata virtual harus dipelajari dan diantisipasi oleh pelaku industri pariwisata termasuk pemerintah demi menjaga pendapatan yang dihasilkan dan mata pencaharian warga lokal dari pariwisata serta menjaga pemasukan devisa negara.

Baca Juga: Kemenparekraf Akan Bangkitkan Pariwisata, Pelaku Usaha Wajib Simak Strateginya

Namun wisata virtual juga punya kekurangan, yaitu dari sensasinya akan lebih menyenangkan jika berwisata secara langsung di lokasinya.

Dilansir dari website Kemenparekraf.go.id pada siaran persnya tanggal 27 Januari 2021, Kemenparekraf sangat mendukung wisata virtual ini.

Kemenparekraf menggandeng Traval.co dan Caventer untuk menggelar tur virtual 10 desa wisata yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat.

Baca Juga: Sandiaga Uno Terkesan dengan Inovasi Penginapan di Desa Ekang Anculai Bintan

Tur ini bertajuk ‘Virtual Indonesia – Surga yang Tersembunyi'.

Tur virtual tersebut ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu di akun youtube Pesona Indonesia yang dimulai sejak 30 Januari 2021 kemarin hingga 28 Februari 2021 mendatang. Tur ini ditayangkan secara gratis.

Wilayah yang termasuk dalam 10 desa terpilih yaitu:

  1. Pulau Banyak – Aceh Singkil
  2. Desa Belibak – Kepulauan Anambas
  3. Desa Karangduwur – Kebumen Kawasan
  4. Desa Wisata Nanas Madu – Pemalang
  5. Desa Bayan – Lombok Utara
  6. Kawasan Kabola – Pulau Alor
  7. Desa Aisandami – Teluk Wadam
  8. Desa Bajo Mola – Kepulauan Wakatoba
  9. Desa Ngilngof – Kepulauan Kei
  10. Desa Sebujit – Bengkayang

Baca Juga: 6 Kota di Indonesia yang Jadi Tujuan Wisata Favorit

Desa-desa tersebut dipilih berdasarkan keunikan segi geografis, budaya, maupun aktivitas yang belum banyak diketahui masyarakat luas.

“Karena itulah Kemenparekraf mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia, kita dukung all out. Targetnya, hingga 2024 bisa menjadikan 244 desa wisata maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan RP JMN 2020-2024," ujar Sandiaga Uno.

"Koordinasi mengembangkan desa wisata ini telah dilakukan dengan Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) maupun KemendesPDTT,” tambahnya.

Baca Juga: Menparekraf Siapkan Dana Rp9,7 Triliun untuk Wisata di Bali

Julius Bramanto selaku founder Traval.co menganggap bahwa tur virtual yang diadakan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengangkat semua potensi wisata daerah di tengah pandemi.

Fitri Ningrum selaku founder Caventer juga berharap tur virtual ini dapat mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia terkenal di seluruh dunia.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler