Irene Sukandar Sebut Dewa Kipas 95 Persen Curang, Gotham Chess: Tapi Saya Akui Pak Dadang Itu Hebat

18 Maret 2021, 15:30 WIB
Irene Sukandar dan Gotham Chess berkeyakinan jika Dewa Kipas curang /kanal YouTube Deddy Corbuzier/

RINGTIMES BALI - Polemik antara Dewa Kipas dengan Gotham Chess berbuntut panjang. Grand Master Catur Putri Indonesia Irene Sukandar pun terpaksa turun tangan setelah melihat kasus dugaan kecurangan yang dilakukan Dewa Kipas meluas di media sosial.

Irene Sukandar menyatakan, mengapa pihaknya mengklaim akun Dewa Kipas curang lantaran sudah ada investigasi yang dilakukan oleh pihaknya.

Hasilnya menunjukkan pria yang memiliki nama asli Dadang ini 95 persen bermain catur dengan Gotham Chess secara curang.

"Dewa Kipas, sesuai data ya 95 persen curang, catur itu ilmu jadi saya rasa tidak ada misalkan datang nih pendekar dari gunung turun ke kota ujug-ujug tiba-tiba jago ini bukan komik," ungkapnya dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis 18 Maret 2021.

Baca Juga: Gara-gara Ada Penumpang Positif Covid-19, Indonesia Mundur dari All England

Baca Juga: Amad Diallo Pemain Muda MU Cetak Gol Perdana di Liga Europa Melawan AC Milan

Deddy Corbuzier yang sengaja mengundang Irene ini kemudian menantang agar dilakukan pertandingan face to face dengan pak Dadang agar bisa membuktikan apakah dia telah melakukan kebohongan publik atau tidak.

"Kalau ada ininya mau, dari dua teman saya mereka ditolak juga, kalau ada misalkan dari mas Deddy mau menyeponsori dan jumlahnya pas ok," kata Irene.

Sementara itu, Gotham Chess atau Levi Rozman yang diundang oleh Deddy langsung di podcastnya menyatakan bahwa meski dirinya mendapatkan bully-an dari netizen se-Indonesia, ia menerima dengan lapang dada.

Meski demikian, ia telah meminta maaf kepada Ali anak pak Dadang lantaran telah menutup akun Dewa Kipas.

Baca Juga: 3 Rumor Transfer Pemain, Liverpool Inginkan Jasa Kalidou Koulibaly

Baca Juga: Jelang Leg Kedua Liga Europa Lawan AC Milan, Ole Berharap 5 Pemain Berikut Segera Kembali

Meski membantah bukan dirinya yang menutup melainkan pihak aplikasi penyedia layanan Chess.com, menurut Levi ia harus menjelaskan kepada Ali tentang situasi yang sesungguhnya.

Pihak Chess.com katanya mem-banned akun Dewa Kipas lantaran berdasarkan catatan algoritma yang mereka miliki terbukti melakukan kecurangan.

Ia melihat langkah pak Dadang entah anaknya yang bermain katanya polanya tidak beraturan.

"Kita tahu bahwa akun Anda tidak akan ditutup karena dilaporkan secara massal. Kita sudah tahu itu, lalu mengapa akun tersebut ditutup? Saya melihat semua cerita dari Ali, dia memposting bapaknya bertanding di berbagai perusahaan turnamen di perusahaannya. Dan bapaknya mencatat di buku catatan, apakah Anda lihat itu? Dia memiliki buku catatan," ungkap Levi.

Baca Juga: Inilah Petarung yang Bisa Membuat Khabib Nurmagomedov Batal Pensiun

Jika Anda melihat catatan bapaknya, imbuh Levi yang menjadi lawan bapaknya adalah Shredder. Shredder adalah semacam mesin catur dan Anda bisa menggunakannya untuk latihan.

"Dia mempelajari polanya, dia mempelajari cara kerjanya. Dan oleh karena itu, Algoritma chess.com, algoritma 'fair play', algoritma anti curang, menutup akun tersebut," jelas YouTuber catur ini.

"Jadi, katanya akun tersebut ditutup bukan hanya karena bermain dengan saya. Jika Anda melihat rekam jejaknya, ada saatnya dan saya pernah post hal ini di twitter beberapa hari lalu, ada saatnya dimana akun tersebut (dewa kipas) menang permainan 27 kali secara berturut-turut," katanya, dengan akun 99,98,97,98.

Baca Juga: Juventus vs AS Roma, Cristiano Ronaldo Cetak Gol Pertama dalam Empat Pertandingan

Ia pun merasa aneh, mengapa orang tidak mengetahui bentuk kecurangan yang dilakukan pak Dadang.

"Ya ini pola yang sama, saya sudah bermain dengan banyak orang curang, saya bertemu pemain yang curang setidaknya 1 kali seminggu," ungkap Levi.

Levi mengakui jika pak Dadang adalah seorang pemain catur yang memiliki ketepatan pemain catur terhebat di Indonesia yang sudah pernah ia temui sekelas Susanto dan Novendro Priasmoro.

"Apakah Pak Dadang adalah sosok jenius dan mungkin dikarenakan kemiskinan dan kita tidak mengetahuinya jika ia adalah seorang pemain catur yang hebat, kemungkinan itu bisa saja terjadi, kata Levi,".***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler