Suzume no Tojimari Sudah Tayang di Bali, Begini Tanggapan Pengamat Film

- 10 Maret 2023, 15:54 WIB
Tanggapan pengamat film asal Bali, Christian Nata Putra tentang Suzume no Tojimari.
Tanggapan pengamat film asal Bali, Christian Nata Putra tentang Suzume no Tojimari. /Ringtimes Bali/I Gede Bayu Saputra

“Kenangan yang emosional itu terkesan berat lalu yang bikin cacingnya akhirnya jatuh itu adalah regresi waktu, stress, dan beban pertiwi yang digambarkan dalam bentuk juntaian cahaya yang muncul dari bumi,” kata Nata.

Nata yakin bahwa ‘cacing’ disana menggambarkan lorong waktu, karena bisa diambil dari istilah worm hole yang merupakan sebutan untuk fenomena distorsi ruang dan waktu.

Lalu di film ini ada ‘gerbang’ yang menjadi gambaran untuk masuk ke lorong waktu.

“Paradox waktu ini yg bikin Suzume ketika bocah mempunyai visualisasi figur laki laki dihidupnya dia, hal ini dalam beberapa tingkatan bawah sadarnya sudah pasti mempengaruhi obsesinya dia ke Sota,” tutur Nata.

Baca Juga: Prediksi Cuaca untuk Wilayah Ubud dan Sekitarnya, Sabtu, 11 Maret 2023

Nata sampai melakukan research perihal referensi yang diambil oleh film Suzume no Tojimari.

Dia menemukan bahwa bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda kampung halaman Suzume memang pernah terjadi di Jepang.

“Secara implisit si pembuat film mau bilang kursi anak anak yang dibawa Suzume itu memang sudah benar benar hilang akibat bencana alam itu,” katanya.

Di dalam film tersebut Suzume mengakatan “Aku pernah kehilangan kursi itu sewaktu kanak-kanak,” yang menyiratkan bahwa semua hal telah hilang akibat Gempa Bumi dengan kekuatan 9SR yang lalu disusul oleh Tsunami.

Baca Juga: Prediksi Cuaca untuk Wilayah Nusa Dua dan Sekitarnya, Sabtu, 11 Maret 2023

Halaman:

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x