Peluang Pemanfaatan Uranium Nuklir dari Bangka Belitung dan Kalimantan

- 23 November 2021, 06:52 WIB
Ilustrasi pemanfaatan uranium nuklir dari Bangka Belitung dan Klaimantan.
Ilustrasi pemanfaatan uranium nuklir dari Bangka Belitung dan Klaimantan. /Pixabay/Markus Distelrath

Lalu uranium tersebut dimasukan ke sebuah alat putar sentrifugal yang untuk memisahkan masa berat diantara 2 jenis macam uranium tersebut.

Baca Juga: Cara Jet Tempur Militer Mendarat di Atas Kapal Induk, Harus Dilakukan Tenaga Ahli

Bubuk uranium harus dicampurkan dengan hydrogen flouride untuk menghasilkan uranium tetrafluoride yang dicampurkan kembali dengan gas fluorine hingga menghasilkan uranium hexafluoride (UF6).

Dibutuhkan ribuan mesin sentrifugal yang disusun secara berurutan dan proses pemisahan kadar uranium dari mesin ke mesin dilakukan.

Pada ukuran standart yang diizinkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional Badan Tenaga Nuklir Nasional hanya mengizinkan 5 persen kandungan uranium dalam proses pembuatan.

Baca Juga: Cara Jet Tempur Militer Mendarat di Atas Kapal Induk, Harus Dilakukan Tenaga Ahli

Namun kenyataannya adalah minimal takaran uranium yang dibutuhkan untuk sebuah nuklir adalah 90 – 99 persen.

Proses pengayaan uranium ini membutuhkan tenaga listrik yang super besar dan stabil untuk menciptakan hasil pengayaan uranium yang memadai.

Lalu proses pembentukan design nuklir dimulai, bentuk yang sering dipakai adalah bentuk tipe tembak.

Baca Juga: Perbedaan Polisi Militer dengan Provos TNI, Tugas hingga Atribut

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah