Cara Jet Tempur Militer Mendarat di Atas Kapal Induk, Harus Dilakukan Tenaga Ahli

- 19 November 2021, 20:41 WIB
Ilustrasi cara jet tempur militer mendarat di atas kapal induk.
Ilustrasi cara jet tempur militer mendarat di atas kapal induk. /Pixabay/Clarence Alford/

RINGTIMES BALI – Cara kerja kapal induk sebagai tempat berhentinya pesawat dan peluncur pesawat tempur milik tentara Angkatan Laut.

Dilansir dari kanal Youtube Lycma Mil-Tech yang memaparkan sejumlah informasi mengenai cara kerja kapal induk dalam membantu pesawat lepas landas, simak artikel dibawah ini.

Jet tempur yang diangkut oleh pesawat induk milik tentara Angkatan Laut umumnya tidak memiliki landasan pacu dan terbang yang memadai.

Baca Juga: Cara Meluncurkan Pesawat Tempur dari Kapal Induk

Mendaratkan pesawat diatas sebuah kapal induk adalah salah satu kegiatan tersulit yang hanya bisa dilakukan oleh pilot professional tentara Angkatan Laut.

Karena perhitungan sudut dan kecepatan saat mendarat diatas kapal induk harus dengan hitungan yang presisi.

Pesawat tidak bisa mendarat dengan sudut yang terlalu tajam maupun terlalu landai, guna untuk menghindari terjadinya gagal mendarat.

Baca Juga: Teknologi Pesawat Tempur Berdasarkan Generasi dan Tahun Peluncurannya

Berdasarkan penelitian yang ada, sudut optimal pesawat tempur untuk melakukan pendaratan adalah sebesar 3 derajat.

Di era teknologi yang serba canggih seperti pada saat ini, proses pendaratan pesawat jet tempur telah menggunakan FLOS (Fresnel Lens Optical Landing System).

Terdapat sejumlah rahasia pada sistem FLOS salah satunya adalah terdapat sumber cahaya dibelakang lensa berupa lampu yang berwarna kuning.

Dan di depan lampu ini terdapat beberapa lensa yang telah dirangkai rapih secara vertikal yang mana cahayanya diteruskan ke sudut tertentu oleh masing-masing lensa.

Baca Juga: Cara Kerja Rudal Pesawat Tempur Militer

Diikuti dengan jajaran lampu berwarna hijau yang berfungsi sebagai referensi yang mana jika pilot melihat cahaya kuning berada sejajar dengan lampu hijau artinya pilot berada pada sudut yang tepat untuk mendarat.

Namun jika cahaya kuning berada lebih tinggi dari lampu warna hijau yang berdiri sejajar, artinya posisi pesawat lebih tinggi begitupun juga sebaliknya.

Sistem pendaratan ini dilakukan dengan bantuan giroskop sebagai alat bantu untuk menstabilkan proses pendaratan pesawat.

Baca Juga: 5 Kapal Perang Indonesia yang Disegani Lawan, Salah Satunya KRI Bung Tomo 357

Proses pemberhentian pesawat pada kapal induk dibantu dengan adanya kabel baja dan juga tailhook yang berada pada bagian belakang pesawat sampai pesawat berhenti dengan sempurna.

Begitu roda pesawat menyentuh landasan kapal induk dan menyentuk kabel baja, maka pilot akan menggeber gas mesin pesawat guna berjaga-jaga jika tidak satupun kabel yang terkait maka pesawat akan bisa lepas landas lagi.***

Editor: Rani Purbaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x