Mahasiswa Prasetiya Mulya Kembangkan Teknologi Untuk Deteksi Penyakit

11 April 2023, 17:01 WIB
Teknologi AI. Ilustrasi. /Mashable

RINGTIMES BALI- Tim mahasiswa dari Universitas Prasetiya Mulya tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau AI guna mendeteksi penyakit, teknologi ini diciptakan untuk membantu kerja para ahli kesehatan.

Ketua Program Studi S1 Computer System Engineering Universitas Prasetiya Mulya Agung Alfiansyah menjelaskan bahwa sektor medis merupakan salah satu yang menggunakan teknologi AI untuk mendukung efisiensi serta untuk meningkatkan kualitas kerja.

“Misalnya saja, penggunaan AI untuk membantu dokter mendeteksi suatu penyakit,” ucap Agung, dilansir dari Antara, Rabu, 05 April 2023.

Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp Kembali Hadir, Admin dapat Melindungi Grup dari Pengguna Asing

Maka dari itu, tim pengembangan AI yang dapat membantu dokter mendeteksi penyakit seperti radang paru-paru dan pneumonia membangun kerja sama dengan ANIC Foundation, yang merupakan lembaga internasional.

Salah satu bidang dalam lembaga ini yang bertugas menangani keamanan internet pada kawasan Asia Pasifik.

Lebih lanjut dijelaskan Agung bahwa sistem yang masih dalam tahap purwarupa ini dikembangkan oleh tim Prasetiya Mulya bersama-sama dengan peneliti asal INSA Center Val de Loire Perancis. Dalam sistem ini menggunakan data-data dari dokter.

Sementara itu, guna melindungi data dari pasien yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut, tim pengembangan juga akan menggunakan sistem pembelajaran mesin yang dapat menjamin data pasien tetap terjaga serta melindungi privasi informasi pasien.

Baca Juga: Aspimtel Ungkap Ada 3 Aspek yang Akan Dukung Pertumbuhan Industri Ekonomi Digital Indonesia

Agung menjelaskan bahwa pihaknya merancang sistem yang bisa memilah serta mengelola repository data medis pasien, hal ini agar informasi pribadi pasien tidak dapat diidentifikasi siapa pasiennya secara spesifik.

Sehingga, sistem ini memungkinakan adalanya pertukaran data dan kolaborasi antar rumah sakit secara aman dan mampu menjaga privasi pasien. Agung juga menjelaskan bahwa pemanfaatan AI untuk deteksi penyakit ini, bekerja sama dengan beberapa rumah sakit.

Diantaranya ada rumah sakit di Jawa Tengah dan juga di Yogyakarta. Pengembangan sistem ini akan sangat membantu dokter dalam mendeteksi objek samar penyebab penyakit-penyakit tersebut.

Teknologi ini dirancang agar diagnosa penyakit pneumonia dan kanker bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, akurat, dan tentunya lebih murah.

Teknologi ini juga, akan membantu para dokter untuk menegakkan pengambilan keputusan diagnosis pasien. Sementara itu, Agung menyebutkan bahwa berdasarkan pengalaman di lapangan, para dokter muda sangat terbantu dengan hadirnya teknologi ini.

Agung juga menyebutkan bahwa kedepannya, pengembanagan teknologi AI ini tidak hanya akan digunakan pada bidang medis, melainkan untuk mendeteksi kejahatan finansial mulai dari pencucian uang sampai kasus penipuan.*** 

Baca Juga: Pemanfaatan AI oleh Perusahaan Cenderung Beresiko, Peneliti Nilai Perlu Ada Perbaikan

Editor: Dian Effendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler