RINGTIMES BALI - Malakasari, Jakarta Timur, menyimpan banyak Hidden Gems. Terbukti, Minang Cafe jadi salah satu dari sekian banyak resto yang dikunjungi.
Minang Cafe sudah berdiri sejak 2002. Perjalanan selama 20 tahun lebih sudah dilalui dengan berbagai macam ujian. Sepi pengunjung, gangguan internal, hingga external. Serta ujian bertahan di tengah pandemi.
Ali, salah satu pengurus resto, mengembangkan tujuan akhir dari mempertahankan resto ini untuk menjaga hati masyarakat luas.
Baca Juga: Resep Ikan Nila Sambal Matah Selalu Menjadi Makanan Favorit Keluarga Indonesia
"Menjaga hati masyarakat artinya kita harus kuat planning. Terutama rasa harus dijaga. Jangan berkurang. Walau harga bumbu mahal di pasaran, kita harus melayani dengan rasa tetap, harga terjangkau," ujar Ali menambahkan.
Kami tekanan pada generasi penerus, dan staf, bahwa rasa harus diutamakan. Dijaga dan diawasi terus." Ali memantapkan kalimatnya.
Sate Padang ini adalah keunggulan di resto ini. Bumbu khas, dengan sate yang sudah terpanggang empuk, irisan bawang putih, turut menambah poin plus untuk menu ini.
Baca Juga: Viral Green Cafe December Coffee, Favorit Mahasiswa di Gading Serpong
Kopi telur termasuk jarang dijumpai di resto lain. Asli Minang saja yang menyajikan menu ini. Telur yang sudah diformulasikan dengan kopi, ditambah sedikit susu, telah menutupi kekurangan yang biasanya telur menunjukkan lemahnya. Cita rasa spesial.
Baca Juga: Belanja Sekaligus Jelajah Kuliner Korea? Mu Gung Hwa Pondok Pinang Jawabnya!
Martabak Aceh ini memiliki porsi jumbo, dengan paduan bawang, telur, dan bumbu lain yang turut menyempurnakan martabak sebagai makanan penutup kali ini.
Semua memiliki keunggulan pada menu masing masing. Kelemahan tidak tampak, dan poin plus yang utama, masyarakat senang dan cocok dengan menu di resto ini.**