RINGTIMES BALI – Senapan adalah senjata api laras panjang yang dirancang untuk menembak secara akurat, dengan laras yang memiliki pola heliks alur (rifling) yang memotong lubangnya.
Senapan digunakan umumnya secara luas dalam peperangan, pertahanan diri, penegakan hukum, berburu, dan olahraga menembak.
Pada aksi militer TNI AD juga dibekal dengan senjata api berupa senapan yang di design khusus untuk peperangan dalam upaya menjaga pertahanan tanah air.
Baca Juga: Cara Meluncurkan Pesawat Tempur dari Kapal Induk
Terdapat dua jenis senapan serbu atau senjata api militer yang palig banyak digunakan oleh beberapa negara luas.
AK47
Jenis senapan ini yang mana recivernya terbuat dari pelat baja dan kayu. Memiliki bobot 4,78kg dengan panjang senjata mencapai 87cm dengan panjang laras 41,5cm.
Jenis dan bobot peluru yang digunakan pada setiap senapan juga berbeda, AK47 menggunakan peluru yang memiliki bobot 16,5gram dengan magasin yang dapat terisi penuh 30 butir peluru.
Baca Juga: Cara Jet Tempur Militer Mendarat di Atas Kapal Induk, Harus Dilakukan Tenaga Ahli
Memiliki bobot magasin 920gram atau 0,92kg, pengguna senjata AK47 dapat membawa dengan jumlah amunisi dan beban senjata sebanyak 10kg yang setara dengan 180 butir peluru.
Pada saat penembakan mode full otomatis hasil tembakan senapan AK47 akan semakin menjauh dan keatas dari bidikan awal.
Dengan sistem operasi long sroke piston dimana sebagian gas tembakan digunakan untuk mendorong piston kebelakang untuk mengoperasikan mekanisme senjata.
Baca Juga: 4 Kapal Induk Amerika Serikat yang Memiliki Kekuatan Super
M16 A1
Memiliki bobot 3,75kg dengan magasin yang dapat terisi penuh terbuat dari bahan alumunium alloy dan plastik komposit dengan ukuran panjang senjata 99cm.
Memiliki panjang laras 50,8cm yang dapat memudahkan para pengguna untuk bermanufer dalam situasi darurat dan ditempat yang sempit.
Bobot peluru yang digunakan dalam jenis senapan M16 A1 memiliki bobot 11,9gram dengan bobot magasinnya diangka 450gram atau 0,45kg.
Para pengguna M16 A1 dapat membawa dengan jumlah amunisi dan bahan senjata sebanyak 10kg yang setara dengan 14 magasin atau 420 butir peluru.
Memiliki keunggulan yaitu menyediakan jalur yang lebih panjang bagi proyektil untuk menstabilkan diri sebelum keluar dari laras sehingga memiliki akurasi yang lebih tinggi.
Pada saat penembakan mode full otomatis hasil tembakan M16 akan menyebar merata dari bidikan awal dan lebih terkontrol.
Menggunakan sistem operasi direct impingement dimana sebagian tekanan gas hasil penembakan disalurkan kebelakang melalui pipa kecil langsung ke kebal carrier.***