Selain Stroke, Serangan Jantung Juga Memicu Dimensia Vaskular, Begini Cara Pencegahannya

- 19 Desember 2020, 10:20 WIB
ILUSTRASI perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung./Pixabay/ geralt
ILUSTRASI perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung./Pixabay/ geralt /Pixabay/ geralt/

RINGTIMES BALI – Dilansir dari laman Healthline, demensia vaskular dapat memperpendek harapan hidup kamu. Hal itu dapat terjadi karena kondisi tersebut terkait dengan banyak komplikasi.

Namun, pengobatan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup kamu. Penting sekali bagi kamu mengetahui faktor risiko dimensia vaskular agar dapat memilih langkah pencegahan yang tepat.

Faktor Risiko Dimensia Vaskular

Memiliki riwayat serangan jantung atau stroke juga dapat meningkatkan risiko demensia vaskular. Faktor risiko demensia vaskular sama dengan faktor risiko stroke dan penyakit jantung.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Semua Rp1 Cetak Rekor Baru dengan Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Meni

Misalnya, risiko kamu untuk kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, menurut penelitian, demensia vaskular jarang terjadi sebelum usia 65 tahun.

Selain stroke dan penyakit jantung, dimensia vaskular dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain. Namun faktor risiko dimensia vaskular lainnya lebih dapat dicegah, seperti:

  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Aterosklerosis
  • Kegemukan
  • Diabetes

Baca Juga: Tidak Hanya Celana Dalam, Tidak Memakai Bra Ketika Tidur Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan

Jika kamu merasa berisiko, konsultasikan dengan dokter tentang apa yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kesehatan kamu secara keseluruhan.

Cara Mengobati Demensia Vaskular

Meskipun tidak ada obat khusus untuk demensia vaskular, rencana pengobatan sering kali mencakup pengobatan yang direkomendasikan untuk penderita penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum.

Ada dua jenis obat yang digunakan untuk menangani penyakit Alzheimer, penghambat kolinesterase dan memantine.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Keringat Berdampak Serangan Jantung dan Penyakit Mematikan

Penghambat kolinesterase berguna untuk meningkatkan level pembawa pesan kimiawi di otak kamu yang terlibat dengan memori dan penilaian. Namun obat ini memiliki efek samping. Efek samping dari penghambat kolinesterase antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kram otot

Sedangkan memantine adalah obat yang membantu mengatur pembawa pesan kimiawi yang berbeda di otak. Berhubungan dengan pemrosesan informasi dan memori. Efek samping dari memantine, seperti:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Sembelit

Baca Juga: Pemakaian Ukuran Bra yang Salah Dapat Sebabkan Kanker Payudara Bagi Wanita

Rencana pengobatan untuk demensia vaskular juga dapat mencakup rekomendasi untuk perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah stroke di masa depan. Mereka juga dapat membantu memperbaiki masalah kognitif yang ada dan gejala fisik pasca stroke lainnya.

Perubahan gaya hidup yang harus dilakukan meliputi:

  • Makan buah - buahan dan sayuran segar
  • Makan makanan rendah lemak jenuh
  • Berolahraga setiap hari
  • Berhenti merokok
  • Mengatasi perasaan depresi atau kecemasan

Baca Juga: Waspada, Stroke Ternyata Bisa Menjadi Penyebab Dimensia, Baca Penjelasannya Berikut

Kamu juga dapat mengambil tindakan berikut:

  • Tingkatkan stimulasi kognitif untuk membantu menjaga memori dan komunikasi tetap aktif.
  • Pecahkan rutinitas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah diatur. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa frustrasi, kecemasan, dan depresi. Ini juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri kamu.
  • Berpartisipasi dalam rehabilitasi, termasuk fisioterapi dan terapi bahasa atau wicara, untuk mengatasi gejala pasca stroke.***

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah