Kisah Sahabat Nabi, Umar bin Khattab Tetap Sholat Meski Luka Parah Karena 6 Tusukan Pisau

- 10 Februari 2023, 16:25 WIB
Ilustrasi kisah Sahabat Nabi, Umar bin Khattab tetap sholat meski luka parah
Ilustrasi kisah Sahabat Nabi, Umar bin Khattab tetap sholat meski luka parah /pexels /Alena Darmel

RINGTIMES BALI - Sebuah kisah inspiratif dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab yang tetap melaksanakan sholat meski dirinya tengah luka parah akibat terkena 6 tusukan pisau.

Melansir dari Instagram @satria_saptawijaya pada Jumat ,10 Februari 2023, terjadi pada 26 Dzulhijjah tahun 23 Hijriah atau tahun 644 Masehi, Umar bin Khattab kala itu sedang menjadi imam sholat subuh di Masjid Nabawi.

Namun, seorang pemuda Persia bekas tawanan perang menusuk sang Khalifah Umar.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Kucing Siam dan Himalaya

Khalifah yang dijuluki Singa Padang Pasir itu pun mengalami luka di tiga bagian punggung, dan tiga lagi di bagian perut.

Setelah kejadian itu, Umar meminta salah satu sahabat, Abdul Rahman bin Auf, untuk menjadi imam sholat subuh menggantikan dirinya, sedang ia terbaring bersimbah darah.

Akhirnya, sholat subuh pun diimami Abdul Rahman bin Auf, lalu ketika Abdul Rahman bin Auf mengatakan bahwa sholat subuh sudah selesai dilaksanakan, mendengar jawaban itu, Umar mengatakan keinginannya untuk juga menunaikan sholat subuh yang belum sempat ia kerjakan.

"Wahai Amirul Mukminin, engkau sedang mengalami luka parah" kata Abdul Rahman bin Auf.

Namun, Umar tetap pada keinginannya. Ia ingin melaksanakan sholat subuh meski dalam keadaan luka parah akibat 6 tusukan pisau.

Baca Juga: WHO Kirim Tenaga Medis ke Zona Gempa Turki dan Suriah

"Tidak ada halangan bagi laki-laki untuk mendirikan sholat. Sesungguhnya tidak Islam mereka yang meninggalkan sholat" kata Umar bin Khattab.

Umar kemudian meminta para sahabat membalut lukanya dengan kain agar darah berhenti mengucur.

Kemudian ia dipapah para sahabat untuk berwudhu dan menunaikan sholat subuhnya.

Setelah itu, Umar diantar ke rumahnya oleh para sahabat. Mereka memanggil tabib untuk mengobatinya.

Namun, luka Umar rupanya terlanjur parah. Tabib terus memberikan minum juz kurma untuk mengobati lukanya itu.

Baca Juga: Update Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah, Erdogan Ungkap Kesulitan Evakuasi Korban di Suriah

Meski telah berupaya maksimal, air minuman tersebut justru keluar dari luka Umar. Dan pada hari Ahad, 27 Dzulhijjah tahun ke 23 Hijriah, Umar akhirnya menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.

Sesaat sebelum wafat, ia mengutus putranya untuk menemui Aisyah istri Rasulullah SAW.

Kepada Aisyah, Umar meminta untuk dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq.

Aisyah pun mengizinkan sahabat nabi tersebut dimakamkan di makam Rasulullah dan para sahabat lainnya.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah