Puncak dari eksploitasi tambang di Nauru terjadi pada tahun 1980an dimana hampir seluruh wilayah Nauru dieksploitasi untuk fosfat.
Dari hasil eksplorasi itu, Nauru seketika berubah menjadi negara super kaya. Bahkan pendapatan per kapita Nauru adalah yang tertinggi di dunia mengalahkan Amerika Serikat dan negara-negara eropa.
Namun, puncak kekayaan itu hanya terjadi sesaat. Perilaku yang kurang terencana dari para pejabat dan masyarakat membuat Nauru tidak siaga saat mulai kehabisan fosfat.
Baca Juga: 5 Negara Tanpa Virus Corona, Ada Banyak di Kepulauan Pasifik Oseania
Posisi Nauru anjlok pada tahun 2017 dari negara terkaya di dunia jadi negara termiskin kelima di dunia.
Pada saat itu, Bank sentral Nauru bangkrut, real estate di luar negerinya disita, dan bandara negaranya juga diambil alih untuk menutupi semua biaya kebangkrutan.
2. Rusaknya lingkungan Nauru
Penambangan fosfat yang tanpa rencana itu selain menyebabkan kemiskinan parah di Nauru juga menyebabkan rusaknya lingkungan hidup di negara itu.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Indonesia di Mata Dunia, dari Kepulauan Terbesar hingga 2 Kali Masuk PBB
Banyak lahan-lahan yang dulu hijau kini berubah menjadi kering gersang akibat rusak karena penambangan fosfat.