Ia murka ia merasa seperti di bom layaknya Hiroshima Nagasaki. Ia menuturkan kejadian tersebut berlangsung pada tahun 2015. Sementara dugaan bullying sejak tahun 2012 hingga 2014.
Baca Juga: Pria Bermasker Lakukan Pelecehan Anak Saat Sholat di Masjid, Netizen: Ketangkep, Potong Anunya
Bahkan dikabarkan di tahun 2019 masih ada aksi bullying yang dialami korban.
"Masih, ini kan masuk dalam kepolisian, dipindahkan tasnya cuma memang gak tahu, di bullying 2014-2015 setahun ada dua kali setelah 2015," bebernya.
Ia murka karena di 2019 dirinya mengaku gak tahu, bullying tersebut katanya saat dia memimpin tahun 2019 dan dirinya mengaku gak tahu.
KPI bekerja selama 24 jam katanya, dan ada 4 shift masing-masing 6 jam. Korban merupakan karyawan di bagian visual data.
Baca Juga: Sinetron ‘Dari Jendela SMP’ Tuai Teguran dari KPI
"Mungkin karena dia trauma atau malu kalo cowok cemen lu kalau ngadu mungkin saja dia trauma, malu dan takut pada atasannya saat itu," ungkapnya.
Hingga korban mengirim email ke Komnas Ham, Agung disentil mengapa juga dirinya gak tahu kasus tersebut.
Deddy pung langsung menyekak dengan mengatakan. "Anda sebagai Ketua KPI masak Anda tidak pernah melihat kebobrokan karyawan KPI Anda," cetus Deddy.