Network
RINGTIMES BALI – Setelah publik menyaksikan film dokumenter “Framing Britney Spears”, mereka dihadapkan pada fakta mengenai betapa buruknya Justin Timberlake memperlakukan Britney Spears saat mereka masih bersama.
Film dokumenter yang diproduksi oleh New York Times tersebut kembali fokus pada perlakuan misoginis dan seksis yang dialami oleh sang bintang pop sepanjang kariernya.
Mereka menjalin hubungan pada 1999 hingga 2002. Setelah berpisah, Timberlake menuduh Spears berselingkuh.
Baca Juga: Melihat Tato Sang Ibu, Putra Angelina Jolie Tertarik Mengikuti Jejaknya
Dilansir Ringtimesbali.com dari NYtimes.com, para penggemar Britney Spears menuntut Justin Timberlake untuk meminta maaf kepada mantan kekasihnya tersebut karena sikapnya yang dinilai toxic.
Dalam film dokumenter yang ditayangkan perdana di FX dan Hulu tersebut mengisahkan perjalanan hidup dan karier Britney Spears dari seorang gadis biasa hingga menjadi bintang pop paling terkenal pada masanya.
Dokumenter itu juga menampilkan cuplikan klip ketika Justin Timberlake membahas kehidupan seksualnya dengan Britney Spears, hal tersebut membuat publik mengecam tindakan Timberlake.
Baca Juga: Millen Cyrus Salat Masih Pakai Sarung, Tetapi Tetap dengan Bulu Mata Extension
Apa yang ditunjukkan dalam dokumenter tersebut menyiratkan bahwa karier gemilang Timberlake dibangun diatas perlakuan misoginis dan seksis terhadap Spears.
Tuntutan dan kritik keras publik pun bergema di jagad media sosial, yang akhirnya ditanggapi oleh pihak Justin Timberlake dengan permintaan maaf secara resmi.
Ia meminta maaf kepada Britney Spears tentang bagaimana ia memperlakukan Spears pada saat mereka masih berhubungan dan setelahnya.
Baca Juga: 5 Pesohor yang Lahir di Tahun Kerbau, Sosok Pekerja Keras dan Jujur
Dalam pernyataan resminya Timberlake menulis “Saya sudah melihat semua pesan, tags, komentar dan kekhawatiran publik, dan ini tanggapan saya,"
"Saya meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam atas tindakan saya pada waktu itu yang turut berkontribusi pada masalah, saat saya berbicara sembarangan dan tidak mengatakan apa yang benar,” ujarnya.
"Industri hiburan memang tidak sempurna. Ia memberikan kesempatan bagi pria, terutama pria kulit putih, untuk sukses. Industri ini memang dirancang demikian," lanjutnya
View this post on Instagram
Baca Juga: CEO Eiger Mengaku Salah, Ronny Lukito Jelaskan Terkait Surat Keberatan yang Dikirim Kepada Reviewer
"Sebagai seorang pria dalam posisi yang berprivilese, saya ingin lebih lantang menyuarakan mengenai hal ini,” ujarnya.
Meskipun tidak secara langsung bertanggung jawab atas merosotnya karier Britney Spears, namun tak dapat dipungkiri Justin Timberlake mendapaatkan manfaat dari cara industri hiburan memperlakukan para selebriti wanita dengan buruk.
Timberlake merasa ia banyak belajar dari kesalahannya dan berjanji untuk terus membenahi diri.***
