Pangeran Mangkubumi yang mendengar sayembara tersebut akhirnya berupaya memadamkan perlawanan Mas Said. Namun Pakubuwana II mengingkari janjinya memberi sebidang tanah tersebut.
Terjadilah konflik antara Pangeran Mangkubumi dan Pakubuwana II. Dalam suasana konflik, Gubernur jendral Van Imhoff mengeluarkan pernyataan yang berisi menuduh Pangeran Mangkubumi berambisi mencari kekuasaan.
Baca Juga: Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA MA Halaman 83, Merumuskan Serangan Pasukan Sultan Agung ke Batavia
Akhirnya Pangeran mangkubumi dan pengikutnya pergi menemui Raden Mas Said. Mereka bersepakat untuk melawan VOC.
Pada tahun 1749, Pakubuwana II jatuh sakit. Dalam kondisinya yang sedang sakit keras, Pakubuwana II dipaksa untuk menandatangani sebuah perjanjian dengan VOC.
Ketika itu, VOC mengirim Gubernur Baron van Hohendorff sebagai wakil untuk menandatangani perjanjian tersebut. Isi perjanjian tersebut sangatlah merugikan pihak Kerajaan Mataram.
Sebab VOC memaksa Pakubuwana II dalam surat perjanjian tersebut untuk menyatakan bahwa seluruh wilayah kerajaan Mataram jatuh ditangan VOC.
Hal tersebut membuat banyak kekecewaan yang diterima oleh rakyat, termasuk Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said. Mereka menjadi semakin memanas untuk melawan tindakan licik yang dilakukan VOC.
Penilainnya adalah semakin membesar rasa Nasionalisme kepada tanah air untuk melawan kaum penjajah yang bertindak sangat culas, suka menipu dan mengadu domba bangsa kita.