Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 8 Halaman 92, 93, 94, 95 Sujud Syukur, Tilawah, dan Sahwi, Ayo Berlatih

- 26 Agustus 2022, 13:00 WIB
Sujud syukur, tilawah, dan sahwi, kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92-95 Pilihan Ganda dan Esai Kurikulum 2013 terlengkap 2022.
Sujud syukur, tilawah, dan sahwi, kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92-95 Pilihan Ganda dan Esai Kurikulum 2013 terlengkap 2022. /Tangkap layar buku PAI kelas 8/buku.kemdikbud.go.id

RINGTIMES BALI - Simak pembahasan kunci jawaban Agama Islam kelas 8 halaman 92, 93, 94, 95 Ayo Berlatih Pilihan Ganda dan Esai Kurikulum 2013 tentang sujud syukur, tilawah, dan sahwi.

Halo adik-adik, kali ini kami akan membantu kalian belajar dengan membagikan kunci jawaban PAI kelas 8 SMP MTs Bab 5 halaman 92-95 bagian A B C terlengkap 2022.

Adanya pembahasan kunci jawaban Pendidikan Agama Islam kelas 8 halaman 92 93 94 95 ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami sujud sahwi, tilawah, dan syukur.

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 151, Merumuskan Ciri Negosiasi

Dilansir dari Buku Kemdikbud PAI kelas 8 yang dibahas oleh Muslih S.Pd (Pendidikan Agama Islam - IAIN Sunan Ampel Surabaya) pada Jumat, 26 Agustus 2022, berikut pembahasan lengkapnya.

Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !

1. Amin sedang melaksanakan śalat berjema’ah di masjid. Pada rakaat kedua Amin mendengarkan bacaan ayat sajdah yang dibaca oleh imamnya.

Setelah ayat sajdah selesai dibacakan Amin melakukan sujud....

a. syukur
b. tilawah
c. sahwi
d. sajdah

Jawab: b

Sujud tilawah dilakukan ketika mendengar ayatt sajdah

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 187 Tugas 2, Menyusun Mosi

2. Perhatikan ayat- ayat al-Qur’ān berikut :
1) Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206
2) Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 25
3) Q.S. an-Nahl/16 ayat 49
4) Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 119
5) Q.S. al-Hajj/22 ayat 18
6) Q.S. Maryam/19 ayat 58

Yang termasuk ayat-ayat sajdah adalah....

a. 1, 2, 3 dan 4
b. 2, 3, 4 dan 5
c. 1, 3, 5 dan 6
d. 3, 4, 5 dan 6

Jawab: c (Ayat sajdah ditunjukkan oleh nomor 1, 3, 5, 6)

3. Hukum melakukan sujud tilawah yaitu....

a. sunnah
b. wajib
c. fardu kifayah
d. jaiz

Jawab: a

Dijelaskan pada H.R Abu dawud dan tirmizi, H.R Ahmad dan muslim bahwa hukum sujud tilawah adalah sunnah

4. Hasim sedang mengerjakan śalat, tiba-tiba teringat bahwa bilangan rakaat yang dikerjakannya lebih, sebaiknya Hasim melaksanakan sujud sahwi....

a. sebelum salam
b. setelah salam
c. sebelum takbir
d. setelah takbir

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 153-154, Pertanyaan teks ‘Terima Kasih Bu Mia’

Jawab: a

Sujud sahwi dilakukan 2x sebelum salam

5. Di salah satu wilayah terjadi musibah banjir. Kebetulan salah seorang saudara Bu Anita tinggal di wilayah tersebut. Dia mendapat kabar bahwa saudaranya selamat dari musibah tersebut. Bu Anita kemudian melakukan sujud....

a. rukun
b. sahwi
c. tilawah
d. syukur

Jawab: d

Sujud syukur dilakukan sebagai rasa syukur terhadap suatu kejadian seperti selamat dari musibah

6. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Lupa kelebihan rakaat śalat
2) Mendapatkan nikmat yang luar biasa
3) Mendengarkan ayat-ayat sajdah
4) Lupa tidak melaksanakan salah satu dari rukun śalat
5) Lupa kekurangan jumlah rakaat śalat
6) Terhindar dari musibah

Pernyataan yang merupakan penyebab untuk melaksanakan sujud sahwi adalah....

a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 4, 5 dan 6

Jawab: c (nomor 1, 4, 5 merupakan sebab dilakukannya sujud sahwi)

7. سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ

Lafal tersebut merupakan bacaan dari sujud....

a. sahwi
b. tilawah
c. syukur
d. sajdah

Jawab: a (lafal pada soal menunjukkan bacaan sujud sahwi)

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 160-161 Tugas 2, Menyusun Mosi

8. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak ... kali.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Jawab: a (opsi a merupakan jawaban yang paling tepat)

9. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud sahwi sebanyak ... kali.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Jawab: b

Sujud sahwi dilakukan sebanyak 2 kali setelah membaca bacaan tasyahut akhir dan sebelum salam

10. Berikut adalah ketentuan sujud syukur kecuali....

a. dilakukan di luar śalat
b. dilakukan seorang diri
c. harus menghadap kiblat
d. tidak harus bersih dari hadas dan najis

Jawab: d (opsi d bukan termasuk ketentuan sujud syukur)

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini !

1. Jelaskan perbedaan sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi!

Jawab: Beda tujuan pelaksaan:
- Sujud syukur: dilakukan ketika mendapat nikmat dari Allah
- Sujud tilawah: dilakukan ketika mendengar atau membaca ayat sajdah
- Sujud syahwi: dilakukan ketika ragu dalam melaksanakan rukun sholat seperti lupa gerakan, rakaat, atau bacaan dalam sholat.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 54, Pertanyaan Seputar Kedaulatan Rakyat dan Lembaga Negara

Beda bacaan
- Sujud syukur:
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ للّٰهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه، وَاللّٰهُ أَكْبَرُ
- Sujud tilawah:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
- Sujud syahwi:
سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ

2. Mengapa kita harus melakukan sujud syukur?

Jawab: Sujud syukur dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kenikmatan, keberkahan, atau keselamatan yang kita dapatkan

3. Sebutkan tata cara melaksanakan sujud tilawah!

Jawab: Dilakukan di luar sholat
- Berdiri menghadap kiblat
- Berniat melakukan sujud tilawah
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali dan membaca doa:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
- Duduk sejenak
- Salam

Dilakukan di dalam sholat
- Langsung melakukan sujud satu
kali dengan membaca do’a sujud tilawah
- Berdiri lagi melanjutkan sholat

4. Jelaskan hikmah sujud sahwi dalam kehidupan sehari-hari?

Jawab: - Dapat memaklumi kesalahan (lupa)
- Terhindar dari sikap sombong

5. Sebutkan 15 ayat sajdah!

Jawab: (1) Q.S. al-A’raf/7:206
(2) Q.S. ar-Ra’du/13:15
(3) Q.S. an-Nahl/16:49
(4) Q.S. Al-Isra’/17:109
(5) Q.S. al-Hajj/22:18
(6) Q.S. Maryam/19:58
(7) Q.S. al-Hajj/22:77
(8) Q.S. al-Furqān/25:60
(9) Q.S. an-Naml/ 27:25
(10) Q.S. al-Sajdah/32:15
(11) Q.S. Sad/38:24
(12) Q.S. Fussilat/41:38
(13) Q.S. an-Najm/53:62
(14) Q.S. al-Insyiqāq/84:21
(15) Q.S. al-‘Alaq/96:19

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 29, Keteladanan Yang Patut Dicontoh dari Tokoh Nasional

C. Tugas

1. Buatlah naskah pidato dengan tema:

a. Mensyukuri nikmat Allah Swt.

C. Tugas

1. Buatlah naskah pidato dengan tema:

a. Mensyukuri nikmat Allah Swt.

Jawab: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru yang dan teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'mensyukuri nikmat Allah SWT', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat wal afiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Mensyukuri Nikmat Allah SWT'.

Menunjukkan rasa syukur kepada Allah merupakan salah satu hal penting yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Rasa syukur dikatakan merupakan sebuah cara untuk mengikat nikmat. Bahkan dalam suatu ayat dijelaskan bahwa dengan bersyukur maka nikmat akan semakin bertambah.

Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran Surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Maka dari itu, mari kita perbanyak syukur mulai dari hal-hal kecil yang sering kita anggap remeh.

Semoga dengan rasa syukur tersebut. Nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita semakin bertambah dan berkah.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita berdoa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

b. Menjauhi sifat takabur.

Jawab: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru yang dan teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'menjauhi sifat takabur', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat wal afiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Menjauhi sifat takabur'.

Teman-teman, telah kita ketahui bahwa takabur merupakan sikap angkuh atau sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain.

Sikap tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT dan mendapat ancaman berupa siksa neraka.

Dalam Al Quran Surah Al Araf ayat 12 dan 13 dijelaskan bahwa iblis dikeluarkan dari surga karena kesombongannya.

قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

12. Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ

Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

Perlu kita ketahui, sifat sombong juga memiliki dampak yang sangat buruk yaitu:

- Merusak atau memutus tali silaturrahim
- Dikucilkan dan tidak disenangi orang
- Berdosa dan sengsara di dunia dan akhirat karena terhalang masuk surga
- Terancam siksaan api neraka jahannam

Maka dari itu, marilah kita mengambil hikmah dari kisah tersebut dengan menjauhi sikap sombong atau takabur agar Allah tidak murka.

Demikian pidato dengan tema menjauhi sifat takabur.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita berdoa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

c. Kemuliaan ajaran Al Quran

Jawab: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru yang dan teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'Kemuliaan ajaran Al Quran', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat wal afiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Kemuliaan ajaran Al Quran'.

Teman-teman yang saya cintai, telah kita ketahui bersama dalam Surah Al Baqarah ayat 2 dan 3:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Melalui ayat tersebut kita menjadi tahu bahwa tanpa adanya Al Quran, maka hidup kita akan terombang-ambing.

Hal itu dikarenakan bahwa pada dasarnya Al Quran merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa.

Di dalamnya dijelaskan kabar gembira, perintah, larangan, dan kisah-kisah para nabi yang penuh dengan hikmah dalam menjalani kehidupan.

Al Quran mengajarkan kita agar hidup dengan indah dengan akhlak yang mulia dan mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT.

Teman-teman yang dirahmati Allah, sungguh betama mulianya Al Quran.

Kehadirannya membawa berkah yang melimpah, obat bagi orang yang sakit, petunjuk bagi orang yang kehilangan arah.

Mari kita bersemangat dalam membaca dan mengamalkan isi Al Quran dalam rangka terus memperbaiki diri agar memperoleh keridhaan Allah SWT.

Demikian pidato dengan tema kemuliaan ajaran Al Quran.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita berdoa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Semoga bermanfaat, sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

2. Banyak manusia diberikan harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, rumah mewah, hidup serba berkecukupan, tetapi mereka tetap kufur kepada Allah Swt. Tidak sedikitpun merasa bersyukur kepada Allah sedangkan orang yang hidup serba pas-pasan dan kadang masih kekurangan, mereka selalu bersyukur atas nikmat yang diberikanNya.

Ini merupakan salah satu masalah sosial yang harus dicari jalan keluarnya. Diskusikan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut!

Jawab: Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Manakala maksud kufur nikmat ialah tidak menggunakan nikmat Allah pada jalan yang betul.

Keterangan pada soal menunjukkan bahwa orang kaya tersebut memiliki tanda kufur nikmat yaitu mengingkari rejeki dari Allah SWT, suka mengeluh atas nikmat Allah SWT, atau bahkan menggunakan nikmatnya untuk menjauh dari Allah SWT.

Akibatnya, orang tersebut tergila-gila dalam mengejar hal duniawi, selalu merasa kurang, dan lalai dari nikmat yang Allah berikan.

Oleh karenanya, cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan mensyiarkan tentang pentingnya bersyukur dan berbahayanya kufur nikmat.

Selain itu, kita dapat melatih hal tersebut dilingkup paling kecil yaitu keluarga kita sendiri dengan membiasakan mensyukuri nikmat-nikmat kecil yang dimiliki.

3. Carilah data dan informasi dari teman-teman sekelasmu mengenai macam-macam sujud yang pernah mereka lakukan. Data dan informasi itu untuk menjawab masalah-masalah berikut ini?

a. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud syukur?

Jawab: 40%

b. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud sahwi?

Jawab: 80%

c. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud tilawah?

Jawab: 20%

d. Bagi yang pernah melakukan, sujud syukur itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah, karena telah memahami tujuannya, cara melakukannya, dan mengetahui bacaannya.

e. Bagi yang pernah melakukan, sujud sahwi itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah, yaitu dengan melakukan sujud 2x setelah tasyahud akhir dan sebelum salam dengan bacaan سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ.

f. Bagi yang pernah melakukan, sujud tilawah itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah karena terbiasa dengan mengikuti sunnah nabi

g. Bagi yang belum pernah melakukan, carilah alasannya!

Jawab: Belum hafal bacaan dan kurang terbiasa menjalankan sunnah 

Itulah kunci jawaban lengkap buku paket PAI Agama Islam kelas 8 halaman 92, 93, 94, 95 full pembahasan.

Semoga dapat dipahami.

Disclaimer: Artikel ini berisi pembahasan kunci jawaban yang eksploratif dan tidak bersifat mutlak.

Pembahasan ini ditulis untuk membantu siswa dalam memahami materi.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah