1. Kutipan teks: Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. Bahkan tak jarang dia hidup terpisah dari orang tua. Dia adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia.
Makalahnya berjudul Infinitive Triangle and Hexagonal Lattice Network of Identical Resisto. Rumus penghitung hambatan antara dua Titik Rangkaian Resistor yang ditemukannya diberi nama sendiri yaitu ‘George Saa Formula’.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 53, Tabel 3.2 Macam Norma, Sumber, dan Sanksinya
Pokok informasi: George Saa merupakan pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 yang lahir di Manokwari pada 23 September 1986.
2. Kutipan teks: Oge (nama panggilan George) lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Sa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih sering menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Silas, dibantu istrinya Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, mengolah ladang dan menanam umbi-umbian.
Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.
Pokok informasi: George Saa lahir dari keluarga sederhana sehingga ia juga mengikuti kehidupan yang serba sederhana, meskipun begitu ia adalah anak yang cerdas.
3. Kutipan teks: “Saya tertarik Fisika sejak SMP. Tidak ada alasan khusus kenapa saya suka Fisika karena pada dasarnya saya suka belajar apa saja. Lupakan saja kata Fisika, saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah, saya suka. Saya suka Kimia, Sejarah, Geografi, Matematika apalgi Bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai Bahasa Indonesia,” tambahnya.
Pokok informasi: George Saa menyukai semua pelajaran.