Contoh Soal UKOM D3 Keperawatan Tahun 2022 Disertai Pembahasan Lengkap

- 18 Juni 2022, 12:00 WIB
Berikut contoh soal UKOM (Uji Kompetensi) D3 Keperawatan Tahun 2022, disertai dengan jawaban dan pembahasan lengkap.
Berikut contoh soal UKOM (Uji Kompetensi) D3 Keperawatan Tahun 2022, disertai dengan jawaban dan pembahasan lengkap. /PIXABAY/Domas

RINGTIMES BALI - Artikel ini memaparkan contoh soal UKOM D3 Keperawatan Tahun 2022, disertai dengan pembahasan.

Contoh soal-soal berikut, diharapkan dapat membantu teman-teman yang akan mengikuti UKOM D3 Keperawatan Tahun 2022.

Teman-teman dapat menjadikan soal-soal dalam artikel ini, sebagai bahan referensi belajar untuk persiapan UKOM D3 Keperawatan 2022.

Baca Juga: Contoh Soal PAT Bahasa Inggris Kelas 4 Sesuai Kisi-kisi Semester 2 Terbaru 2022 Dilengkapi Kunci Jawaban

Melansir dari kanal YouTube NURSING Chanel (RUANG UKOM), berikut contoh soal UKOM D3 Keperawatan beserta pembahasan selengkapnya :

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di rumah sakit, dengan keluhan sesak nafas disertai dengan batuk produktif sejak 3 bulan yang lalu dan tidak nafsu makan.

Pada pemeriksaan fisik: pasien tampak lemas, badan kurus, banyak berkeringat di malam hari, dahak kental berwarna kehijauan, dan frekuensi pernafasan 28 kali/menit.

Apakah prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus di atas?

a. melatih batuk efektif

b. mengatur posisi semi fowler

c. memberikan oksigen melalui nasal canule

d. memberikan nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein

e. memberikan obat batuk berdahak

Jawaban : c

Pembahasan : Prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus di atas adalah memberikan oksigen melalui nasal canule, karena pasien mempunyai keluhan sesak nafas, tampak lemas, dan frekuensi pernafasannya 28 kali/menit.

Baca Juga: Contoh Soal PAT Bahasa Inggris Kelas 3 Sesuai Kisi-kisi Semester 2 Terbaru 2022 Dilengkapi Kunci Jawaban

2. Seorang laki-laki berumur 32 tahun di rawat di RS dengan keluhan sesak nafas setelah makan seafood.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan bunyi nafas wheezing, bibir sianosis, retraksi interkostal, berkeringat dingin, dan frekuensi nafas 30 kali/menit.

Apakah posisi yang tepat untuk mengatasi masalah oksigenasi pada pasien tersebut?

a. Sim kanan

b. Terlentang

c. Lithotomy

d. High fowler

e. Tredelenberg

Jawaban : d

Pembahasan : Posisi yang tepat untuk mengatasi masalah oksigenasi pada pasien tersebut yakni high fowler.

Posisi high fowler merupakan posisi pilihan untuk pasien yang mengalami sesak nafas.

Posisi ini menempatkan pasien dalam keadaan duduk, yang mana kepala ditinggikan 60-90 derajat dengan kemiringan tertentu.

Kemiringan tersebut dapat membantu mengembangkan dada dan mengurangi tekanan pada abdomen dan diafragma.

3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun sudah dirawat 4 hari di RS karena mengalami benturan pada daerah dada.

Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan pasien mengalami hemothoraks.

Saat ini pasien dipasang WSD untuk mengeluarkan darah dari rongga pleura dan pada selang WSD tidak tampak adanya sumbatan/aliran lancar.

Apakah indikator utama dari perawatan pasien tersebut?

a. menurunnya keluhan nyeri dada

b. menurunnya sesak nafas yang dirasakan

c. tidak ada hambatan dalam pergerakan otot dada

d. tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah luka WSD

e. tidak adanya penambahan jumlah darah dalam botol WSD

Jawaban : e

Baca Juga: Contoh Soal PPG Prajabatan Tahun 2022, Bagian Tes Substantif Materi Kemampuan Dasar Literasi dan Numerasi

Pembahasan : Pada soal disebutkan pasien mengalami hemothoraks (pendarahan), oleh karena itu dipasang WSD.

Kondisi perawatan pasien memperlihatkan tidak ada sumbatan pada selang WSD.

Sehingga alirannya lancar, maka indikator utama perawatan pada pasien tersebut yakni tidak adanya penambahan jumlah darah pada botol WSD.

4. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS karena mengeluh pusing dan nyeri kepala terus menerus.

Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 5 tahun lalu dan orang tuanya juga meninggal karena hipertensi.

Pasien memiliki kebiasaan merokok, suka makan makanan yang berlemak, dan minum kopi, serta kurang olahraga.

Manakah dari riwayat atau kebiasaan pasien tersebut yang merupakan faktor resiko hipertensi yang tidak bisa diubah?

a. kebiasaan makan makanan berlemak

b. kebiasaan minum kopi

c. kebiasaan merokok

d. kurang olahraga

e. riwayat herediter

Jawaban : e

Pembahasan : Faktor resiko hipertensi yang bisa diubah antara lain: kebiasaan makan makanan berlemak, minum kopi, merokok, dan kurang olahraga.

Baca Juga: Contoh Soal PPG Prajabatan PGSD Tahun 2022, Bagian Tes Kemampuan Dasar Literasi

Sedangkan riwayat herediter adalah riwayat penyakit keturunan, di dalam soal disebutkan bahwa orang tua pasien juga meninggal karena penyakit hipertensi.

Riwayat herediter merupakan faktor resiko yang tidak dapat diubah.

5. Seorang wanita berusia 62 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena mengalami nyeri dada ketika sedang jalan-jalan pagi di sekitar rumahnya.

Nyeri menjalar dari dada kiri kemudian menyebar ke punggung dan dirasakan hilang timbul.

Pada pemeriksaan fisik diperoleh terdengar bunyi jantung tambahan dan irama irreguler.

Apakah jenis pemeriksaan diagnosis yang diperlukan untuk memastikan penyebab keluhan pada pasien tersebut?

a. pemeriksaan USG jantung

b. pemeriksaan treadmill

c. pemeriksaan rontgen

d. pemeriksaan urin

e. pemeriksaan EKG

Jawaban : e

Pembahasan : EKG (Elektrokardiogram) adalah tes atau pemeriksaan untuk mengevaluasi kesehatan jantung pasien, dan untuk mengetahui serta mengukur detak jantung pasien.

Sehingga dapat ditentukan apakah detak jantung pasien tersebut normal atau tidak.

Baca Juga: 15 Contoh Soal PAS UAS Tema 8 Kelas 3 Semester 2 Tahun 2022 Praja Muda Karana

Disclaimer : Artikel ini hanya menyajikan contoh soal yang dimaksudkan untuk bahan referensi belajar.

Tidak ada unsur membocorkan soal ujian, dan tidak menjamin adanya kesamaan soal dalam UKOM D3 Keperawatan 2022 yang sesungguhnya.***

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x