Pembahasan PKN Kelas 12 Halaman 21-22, Tugas Kelompok 1.1: Tingginya Angka Putus Sekolah

- 17 Juni 2022, 15:24 WIB
Berikut pembahasan soal PKN Kelas 12 SMA MA Halaman 21-22 Tugas Kelompok 1.1: Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar.
Berikut pembahasan soal PKN Kelas 12 SMA MA Halaman 21-22 Tugas Kelompok 1.1: Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar. /Pixabay.com/moinzon

RINGTIMES BALI – Artikel ini menyajikan pembahasan soal PKN kelas 12 SMA MA, halaman 21-22 Tugas Kelompok 1.1: Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar 12 Tahun.

Sajian pembahasan soal PKN dalam artikel ini, dimaksudkan sebagai bahan referensi dan evaluasi belajar bagi siswa kelas 12 SMA MA.

Selain itu, pembahasan soal PKN berikut ini, diharapkan dapat membantu proses belajar adik-adik kelas 12 SMA MA.

Baca Juga: Pembahasan Soal UAS Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Semester 2 Tahun 2022 Kelas 11 SMA

Artikel pembahasan soal ini mengacu pada Buku Teks PKN kelas 12 SMA MA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, yang dilansir dari laman Buku Kemdikbud.

Pembahasan soal dalam artikel ini dipandu oleh Kunti Nur Afifah, S.Pd Alumni Prodi PKN Universitas Muhammadiyah Malang.

Berikut soal dan pembahasannya :

Tugas Kelompok 1.1

Bacalah berita di bawah ini bersama teman sebangkumu. (Teks berita yang berjudul "Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar 12 Tahun", pada halaman 20-21 di buku adik-adik).

Setelah membaca kasus di atas diskusikanlah dengan teman sebangkumu pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah?

Baca Juga: Pembahasan Soal UAS Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 11 SMA Semester 2 K13 Tahun 2022

Alternatif jawaban : Permasalahan yang sering dihadapi oleh rakyat Indonesia adalah kesulitan ekonomi.

Hal tersebut menyebabkan orang-orang yang memiliki beban hidup seperti biaya menyekolahkan anak, harus banting tulang untuk menyambung hidup dan mencukupi kebutuhan biaya sekolah.

Namun, mencari pekerjaan di Indonesia cukup susah, dan lapangan pekerjaan yang sudah ada tidak dapat memberikan gaji yang cukup.

Selain itu, kualitas SDM sebagian masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, sehingga menyebabkan mereka tidak memiliki pekerjaan dengan gaji yang layak.

Sementara harga kebutuhan hidup seringkali meroket, seperti harga BBM, minyak tanah, dan kebutuhan pokok lainnya.

Masyarakat menengah ke bawah dengan beban hidup yang cukup banyak, terpaksa hanya memikirkan bagaimana caranya agar kebutuhan pokok seperti bahan makanan untuk setiap harinya tercukupi.

Sedangkan, biaya untuk sekolah anak terpaksa harus diabaikan.

Baca Juga: Pembahasan Soal OSN IPA SMP Terbaru 2022 Full Kunci Jawaban Part 4 Sesuai Kisi-Kisi, Auto Lancar

Bahkan tak jarang anak-anak terpaksa harus putus sekolah, supaya dapat membantu orang tuanya bekerja.

2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya!

Alternatif jawaban : Jika dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila ke dua, ke tiga, dan ke lima yakni "Kemanusiaan yang adil dan beradab", "Persatuan Indonesia",dan "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Hal tersebut dikarenakan, negara belum sepenuhnya hadir untuk memanusiakan warga negara Indonesia.

Bantuan pemerintah yang sudah digelontorkan seringkali tidak tepat sasaran, dan lapangan pekerjaan yang sudah tersedia dirasa masih kurang.

Selain itu, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak sepenuhnya sesuai harapan masyarakat.

Harga-harga kebutuhan pokok yang naik tidak segera direspon oleh pemerintah sebagai pemegang wewenang dan pembuat kebijakan.

Baca Juga: Pembahasan Soal OSN IPA SMP Terbaru 2022 Full Kunci Jawaban Part 2 Sesuai Kisi-Kisi, Auto Lancar

Kemudian, masih sering terjadi kasus diskriminasi terhadap golongan masyarakat menengah ke bawah.

Terdapat perbedaan perlakuan yang diberikan kepada mereka saat mengakses fasilitas publik atau layanan publik, serta adanya perbedaan perlakuan di hadapan hukum.

Sehingga, negara dan pemerintahan di Indonesia terkesan tidak adil terhadap masyarakatnya.

3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?

Alternatif jawaban : Selain faktor ekonomi, yang menjadi penyebab meningkatnya angka putus sekolah adalah rendahnya harapan orang tua terhadap efektivitas sekolah.

Hal tersebut muncul karena banyaknya fakta di masyarakat yang membuktikan bahwa orang-orang yang terpelajar masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Akibatnya sebagian masyarakat menganggap bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera dan memiliki kekayaan tidak diperlukan pendidikan tinggi.

4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya.

Menurut Anda, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil? Kemukakan indikator keberhasilannya.

Alternatif jawaban : Upaya pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan di dalam negeri sudah cukup menunjukkan kemajuan.

Baca Juga: Pembahasan Soal OSN IPA SMP Terbaru 2022 Full Kunci Jawaban Sesuai Kisi-Kisi, Auto Lancar

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya anak-anak dari golongan masyarakat menengah ke bawah yang dapat bersekolah dengan nyaman, karena telah mendapatkan berbagai macam bantuan seperti PKH dan KIP terutama anak-anak SD dan SMP.

Namun, untuk tingkat menengah ke atas dan perguruan tinggi masih diperlukan dorongan yang kuat agar anak-anak dan remaja di Indonesia mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Meskipun begitu terjadi peningkatan kuantitas siswa SMA atau sederajat dibandingkan dengan sebelum adanya program BOS.

5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?

Alternatif jawaban : Selain pemerintah, pihak yang harus bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini adalah para orang tua, peserta didik, pendidik, dan pihak sekolah, serta pihak lain yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia.

Peran orang tua adalah mendorong, memotivasi, dan memfasilitasi anak-anak mereka agar dapat bersekolah dengan nyaman dan riang gembira.

Peran peserta didik adalah memotivasi diri sendiri untuk lebih giat mencari ilmu, belajar dan berusaha dengan keras untuk mencapai cita-cita.

Baca Juga: Pembahasan Soal PKN Kelas 10 Halaman 224, Pentingnya Wawasan Nusantara

Sementara peran pihak sekolah adalah menyediakan tempat yang nyaman, fasilitas yang memadai, serta harus lebih peduli dan perhatian terhadap kebutuhan anak-anak dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Kemudian, peran pendidik adalah berdedikasi dalam mengajar, memberikan atau melakukan transfer ilmu kepada peserta didik dengan sungguh-sungguh, dengan niat membantu meningkatkan SDM di Indonesia untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Pihak-pihak lainnya seperti komunitas penggiat literasi, komunitas yang fokus pada pendidikan anak-anak marginal atau terpinggirkan dan terisolasi, dan lain sebagainya, mereka harus lebih gencar dan semangat menyebarkan pengetahuan kepada anak-anak dan remaja di pelosok negeri.

6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana strateginya supaya solusi itu berhasil?

Alternatif jawaban : Solusi yang saya ajukan antara lain:

1) Melakukan riset yang bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam bidang pendidikan (pemerintah harus mau dan bersedia menyediakan biaya penelitian serta menggunakan hasil penelitian tersebut untuk kepentingan perumusan kebijakan yang berkenaan dengan pendidikan).

2) Melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait proses pendidikan di negeri ini.

3) Mencari dan menemukan solusi yang tepat agar para pelajar semangat bersekolah dan tidak terjerumus ke dalam perbuatan menyimpang.

4) Mencari dan menemukan formula yang tepat agar setiap lulusan sekolah baik SMA dan perguruan tinggi dapat segera produktif bekerja.

7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?

Baca Juga: Pembahasan Soal PKN Kelas 11 Halaman 204, Perwujudan Prinsip Kesatuan dalam Konteks Kehidupan Sosial

Alternatif jawaban : Bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerah saya antara lain:

(1) Kasus perundungan sesama anak sekolah

(2) Tawuran antar pelajar

(3) Pengucilan warga karena dianggap meresahkan

(4) Perkelahian antar warga

(5) Diskriminasi terhadap siswa dari ekonomi menengah ke bawah

(6) Diskriminasi warga dari ekonomi menengah ke bawah.

Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut:

(1) Menghadirkan para pakar dan mensosialisasikan hukum dan perundang-undangan.

(2) Penegakan hukum dengan cara membangun sinergi antara masyarakat, pihak sekolah, dan aparat kepolisian.

(3) Memperbanyak kegiatan yang bersifat gotong-royong untuk meningkatkan kerukunan dan keharmonisan antar warga.

Disclaimer : Pembahasan soal dalam artikel ini bersifat terbuka, artinya siswa kelas 12 SMA MA dapat mengeksplorasi atau mengembangkan jawaban.

Baca Juga: Pembahasan Soal PKN Kelas 11 Halaman 204, Makna Wawasan Nusantara Bagi Bangsa Indonesia

Terkait kebenaran jawaban, tergantung penilaian dari bapak atau ibu guru pengampu mata pelajaran PKN di kelas masing-masing.***

Editor: Rian Ade Maulana

Sumber: buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x