Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 12-14, Menemukan Gagasan Pokok dalam Teks 'Wayang'

- 14 April 2022, 11:43 WIB
Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 12-14, Menemukan Gagasan Pokok dalam Teks Wayang
Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 12-14, Menemukan Gagasan Pokok dalam Teks Wayang /Tangkap layar buku Bahasa Indonesia kelas 10/Kemdikbud

RINGTIMES BALI – Artikel berikut berisi pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA semester 2 halaman 12-14, menemukan gagasan pokok dalam teks 'Wayang'.

Pada pembahasan soal Bahasa Indonesia halaman 12-14 dalam artikel ini disertai dengan jawaban lengkap yang diharapkan dapat membantu siswa dalam mendalami materi tentang gagasan pokok.

Soal dan pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA tentang gagasan pokok berikut ini dapat dijadikan sebagai referensi belajar dan evaluasi belajar siswa.

Baca Juga: Kejati Bali Tetapkan Empat Tersangka Dugaan Korupsi Kredit Fiktif BPD Badung

Dikutip dari Buku Elektronik Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA Edisi Revisi 2017 yang disusun oleh Prof. Dr. Suherli, M.Pd dkk, simak pembahasan soal yang dilansir dari kanal Youtube Homework Channel pada 14 April 2022 berikut ini:

Sekarang, berlatihlah untuk menemukan gagasan pokok isi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan tabel berikut ini. Kamu dapat menuliskannya pada lembar terpisah atau pada buku kerja dengan bantuan format contoh berikut.

Pembahasan:

1. Paragraf: Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

Baca Juga: Soal US SBdP Kelas 6 2022 dan Kunci Jawaban Lengkap Bagian 3 Terbaru, Nilai Auto 100

Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak, seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa, jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil, wayang ajen, wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan.

Gagasan pokok: Wayang kulit memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan gaya pertunjukan.

2. Paragraf: Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Gagasan pokok: Pada setiap daerah, wayang wong memiliki sebutan yang berbeda.

Baca Juga: Korsleting Listrik Diduga Penyebab Kantor Samsat di Bali Dilalap Si Jago Merah

3. Paragraf: Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Gagasan pokok: Wayang golek adalah salah satu jenis wayang yang berasal dari Sunda yang terbuat dari bahan dasar kayu.

4. Paragraf: Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai igur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Gagasan pokok: Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 halaman 235 Bab 4 Aktivitas Kelompok, Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha

5. Paragraf: Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Gagasan pokok: Dalam versi modern, terdapat wayang yang disebut dengan wayang motekar atau wayang plastic yang berwarna.

6. Paragraf: Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering menggunakan wayang sebagai media informasi, misalnya dengan menggelar wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

Gagasan pokok: Wayang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 halaman 235 Bab 4 Aktivitas Kelompok, Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha

Demikian pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA, menentukan gagasan pokok dalam teks 'Wayang'. Semoga bermanfaat bagi pembelajaran siswa.

Disclaimer: Pembahasan soal ini bersifat terbuka, tidak bersifat mengikat, sehingga tidak ada jaminan mutlak mengenai kebenaran jawaban. Adik-adik dapat melakukan eksplorasi sendiri dengan bantuan pengajar.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x