RINGTIMES BALI – Cek fakta, Baru-baru ini beredar pesan berantai melalui media sosial WhatsApp yang berisi klaim informasi mengenai obat-obatan yang disebarluaskan di Rumah Sakit mematikan.
Dalam klaim informasi tersebut disebutkan bahwa selama ini antibiotik yang disebarkan di seluruh rumah sakit mengandung drug mix atau campuran obat yang mematikan. Hal ini lalu dikaitkan dengan pembunuhan massal rakyat pribumi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam klaim tersebut ditambahkan bahwa rakyat hanya dijadikan sapi perahan dalam project covid yang dilakukan pihak tertentu. Akibatnya banyak warga masyarakat yang meninggal.
Namun, benarkah demikian? Apakah informasi mengenai obat Covid-19 tersebut benar sesuai fakta? Atau jangan-jangan adalah hoax yangs sengaja digulirkan di tengah masyarakat. Mari cek faktanya.
Menurut laman Kominfo dan laman resmi Covid19 informsi tersebut tidaklah valid alias hoax.
Faktanya, mayoritas masyarakat bisa sembuh setelah mengkonsumsi obat yang berkaitan dengan covid.
Baca Juga: Download Lagu 'AASHIQUI 2 MASHUP' - Putri Isnari ft. Gunawan MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik
Hal ini juga dapat dilihat dari rilis Tim Komunikasi Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang menyebutkan adanya peningkatan jumlah pasien Covid-19 di tanah air.
Dari data resmi tercatat angka kesembuhan harian tingkat nasional sebesar 10.569 orang sembuh per hari atau secara kumulatif 4.183.027 orang (92,6%) dinyatakan sembuh.
Artinya obat anti Covid-19 sangat aman dan masih bisa diandalkan untuk menyembuhkan pasien yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Kunci Jawaban Penilaian Pelajaran 7 PJOK Kelas 7, Halaman 247-248 Pilihan Ganda dan Esai
Jadi kesimpulannya, informasi mengenai obat anti Covid-19 di Rumah sakit adalah hoax.
Mari bersikap cerdas saat menerima informasi dengan cara melakukan konfirmasi pada laman resmi yang tersedia.
Semoga informasi ini bermanfaat.***