Pelonggaran Lockdown Berpeluang Menguatkan Nilai Tukar Rupiah

- 18 Mei 2020, 13:23 WIB
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.* /pixabay
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.* /pixabay /

RINGTIMES BALI - Seiring dengan pelonggaran lockdown di sejumlah Negara, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini berpeluang menguat.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (18/5), mengatakan, sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini. 

Rupiah pada pukul 9.41 WIB masih melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.870 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.860 per dolar AS.

Baca Juga: Merry Riana Ajak Tunda Kesenangan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

"Pasar menyikapi positif lockdown yang dibuka di beberapa negara seperti di kawasan Eropa, sebagian AS, China, Korsel, Hong Kong, Vietnam, dan lain-lain, seiring dengan berkurangnya jumlah kematian dan jumlah kasus positif di negara pandemi tersebut," ujar Ariston.

Sentimen positif itu, lanjut Ariston, bisa membantu penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Penguatan rupiah terhadap dolar AS juga terbantu oleh stimulus besar yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS The Fed untuk memperbesar likuiditas dolar di pasar. The Fed kurang lebih sudah mengeluarkan 2 triliun dolar AS untuk pembelian obligasi.

Baca Juga: Perpusnas Terapkan Digital Rights Management

Namun demikian, Ariston menilai pasar masih mewaspadai potensi gelombang kedua pandemi pasca pelonggaran lockdown dan memburuknya data-data ekonomi karena wabah yang bisa menekan kembali sentimen positif.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp15.000 per dolar AS.

Pada Jumat (15/5) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.860 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.885 per dolar AS.***

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x