RINGTIMESBALI - Bagi masyarakat yang ada di pedesaan, pandemi Covid-19 ini memang sangat dirasakan, karena berdampak terhadap perekonomian.
Dengan kondisi yang demikian ini, tentunya masyarakat kecil yang paling terkena dampaknya. Utamanya bagi masyarakat yang mempunyai perekonomian rendah.
Oleh karena itu, tentu saja kita semua harus bisa bertahan dari pandemi ini. Salah satunya dengan membuka usaha untuk menambah pemasukan ekonomi keluarga.
Baca Juga: Cetak 750 Goal, Cristiano Ronaldo Ucapkan Terima Kasih Kepada Rekan dan Pelatih
Bagi mereka yang dulunya bekerja di suatu perusahaan dan terkena PHK, maka harus sepintar mungkin mancari peluang bisnis kecil-kecilan di rumah.
Peluang bisnis yang menjanjikan salah satunya adalah beternak ayam potong. Pebisnis ayam potong tidak harus mempunyai ayam dengan jumlah banyak. Sebab, punya beberapa ekor ayam saja Anda bisa langsung membuka usaha.
Masyarakat pedesaan pada umumnya memiliki lahan kosong atau pekarangan di belakang rumahnya. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk dijadikan tempat peternakan ayam potong.
Baca Juga: Siap-siap Mengaku , Ini Tanda Pasangan Sudah Tahu Kamu Selingkuh, Salah Satunya Perubahan Sikap
Kebutuhan daging ayam potong dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan peternak yang ada hanya mencapai 30%.
Bisa dikatakan bisnis peternakan ayam potong adalah suatu hal yang sangat menjanjikan, sebab permintaan pasar masih tinggi dan harga daging ayam di pasaran selalu stabil.
Sampai saat ini, harga ayam potong mencapai Rp30.000 per kilogram. Peternak biasanya dapat keuntungan lebih besar di saat hari besar keagamaan.
Baca Juga: Dewi Perssik Bagikan Kabar Duka Terpapar Covid-19, Wajah Penuh Ruam Kemerahan
Misalnya seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Natal dan hari besar yang lainnya. Jika sudah tiba hari raya tersebut harga daging ayam rata-rata naik mencapai 20%.
Di samping dagingnya yang laris manis, bertenak ayam potong tidak membutuhkan waktu yang lama, karena ayam potong bisa dipanen dalam kurun waktu 40 hari.
Agar masyarakat bisa menjalankan peluang bisnis ini, ada 3 cara perawatan ayam potong yang benar dikutip dari berbagai sumber, yaitu:
Baca Juga: Tak Hanya Mengandung Vitamin dan Mineral, Ternyata Es Krim Punya Segudang Manfaat Untuk Kesehatan
1. Cara Umbaran
Metode ini biasa dilakukan oleh masyarakat yang ada di pedesaan yang mempunyai lahan pekarangan yang cukup luas. Ayam dibiarkan hidup secara liar dan peternak tinggal memberikan makan sekedarnya saja.
2. Cara semi Intensif
Metode ini peternak harus mengeluarkan sedikit modal karena harus membuat kandang ayam. Semua ini bertujuan supaya lebih mudah mengontrol kesehatan dan juga lebih mudah memberi makan.
3. Metode Intensif
Metode ini membutuhkan modal yang lebih banyak, karena untuk kebutuhan kandang yang sesuai dengan standar kesehatan hewan. Dengan metode ini, ayam selalu berada di dalam kandang mulai dari kecil sampai siap untuk dipanen.
Baca Juga: Selain Sosis, Ternyata Daging Olahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Faktanya
Untuk menjaga kesehatannya, setiap hari harus diberi obat. Jenis makanannya juga harus selalu dijaga dengan baik dan benar. Teknik ini tidak seperti ayam liar pada umumnya.
Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, peternak ayam potong harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini, antara lain:
- Peternak diharuskan mencari bibit yang terbaik atau unggulan karena bibit ayam potong mempunyai banyak jenis.
- Peternak harus mencari supplier yang terpercaya.
- Peternak harus membuat kandang yang sehat dan memadai.
- Peternak diharuskan memberi makanan yang berkualitas.
- Peternak diwajibkan memberi vaksin dan vitamin.
- Peternak harus berupaya mencari mitra kerja yang terpercaya.
Baca Juga: Tiga Pemain Bali United Terpilih Masuk Timnas Senior Indonesia
Perlu diketahui bahwa berternak ayam potong bisa dijadikan bisnis rumahan yang sangat menjanjikan.***