Ketahui 5 Kekurangan dan Kelebihan Media Tanam, pada Tanaman Anggrek

14 Desember 2020, 21:50 WIB
Ilustrasi kelebihan dan kekurangan media tanam anggrek /pixabay.com/

RINGTIMES BALI - Media tanam merupakan salah satu faktor penting dalam menanam tanaman hias. 

Media tanam dianggap penting karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan dan kualitas bunga spesial ini. Pada media tanam yang tepat akan ada bunga yang menawan.

Media tanam disebut juga dengan media tumbuh, bagi tanaman umumnya berupa tanah.

Baca Juga: Kenali 5 Tanaman Hias yang Bisa Menggunakan Media Tanam Air

Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial.

Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal. 

Dikutip ringtimesbali.com dari Pertanian.go.id, Berikut 5 media tanam yang cocok disertai dengan kelebihan dan kekurangannya.

Baca Juga: Pecinta Tanaman Hias, Yuk Mengenal Media Tanam Hidrogel

Arang Kayu

Kelebihan media tanam arang kayu adalah kemampuannya mengikat air secara baik.

Kelebihan lainnya adalah tidak gampang lapuk dan tidak gampang ditumbuhi cendawan dan bakteri.

Media bersifat buffer yang berarti kesalahan pemupukan yaitu kelebihan dosis pupuk masih mampu ditolerir.

Baca Juga: Pilihan Pot dan Media Tanam, Menjadikan Caladium Cetar Mempesona

Namun, sebelum menggunakannya, ada baiknya merendam arang kayu dengan larutan pupuk NPK dan larutan fungisida untuk menghindari jamur. 

Pakis

Pakis sangat cocok jadi media tanam anggrek. Kelebihan jenis ini adalah tidak gampang lapuk, energi kuncir air yang baik, dan punya drainase yang baik.

Rendam terlebih dahulu akar pakis dengan larutan pupuk NPK sebelum menggunakannya.

Pakis yang cocok untuk anggrek adalah yang bersifat potongan-potongan yang tidak benar-benar halus.

Baca Juga: 4 Manfaat Pupuk Atonik untuk Tanaman Anggrek, Berikut Penjelasannya

Pakis yang terlalu halus justru memicu kelembaban tinggi yang membuat akar tanaman dapat membusuk. 

Sabut Kelapa 

Sabut kelapa sebagai media tanam anggrek paling lazim dijumpai. Banyak yang memilih ini karena ia memiliki energi simpan atau energi tampung air yang benar-benar baik.

Di samping itu, sabut kelapa juga mengandung beragam macam unsur hara yang perlu untuk perkembangan anggrek.

Namun perlu diingat bahwa sabut kelapa terbaik untuk anggrek sebaiknya berasal dari kelapa tua.

Baca Juga: Tak Hanya Memperindah, ini 6 Manfaat Tanaman Hias untuk Lingkungan

Jangan lupa, sebelum digunakan, sarana ini sebaiknya direndam ke dalam larutan fungisida agar tidak diserang lumut atau serangga. Media tanam ini sebaiknya disimpan di area yang kering dan sejuk. 

Potongan Kayu

Kelebihan media tanam serutan dan potongan kayu adalah sistem aerasi dan drainasenya yang baik, sehingga cocok untuk anggrek.

Media ini paling cocok untuk jenis anggrek terestrial (jenis bunga anggrek tanah). Hanya saja, media ini punya kekurangan yakni terbatasnya unsur hara Nitrogen.

Proses pelapukan sarana ini berlangsung lambat sebab kayu banyak mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi, layaknya selulosa, hemiselulosa, dan lignin.

Oleh sebab itu, rendam terlebih dahulu serutan dan potongan kayu dengan pupuk urea dan TSP dan larutan pestisida untuk hasil terbaik dan pencegahan hama. 

Baca Juga: Cara Menormalkan Haid, Salah Satunya Konsumsi Tanaman Srigading

Moss Kadaka

Kadaka adalah jenis tanaman marga paku-pakuan, bentuknya menyerupai rumput.

Moss Kadaka tumbuh dan melekat pada batang pohon besar yang terkandung di hutan. Kadaka umumnya dijadikan sebagai sarana tanam bunga anggrek epifit maupun terestrial.

Saat lapuk, jaringan tanaman ini mengandung unsur hara yang diperlukan bunga anggrek.

Baca Juga: 4 Tips Membeli Tanaman Hias secara Online dengan Baik

Kelebihan lainnya adalah media ini dapat mengatur kelembapan, supaya tidak gampang menjadikan akar pada tanaman bunga anggrek membusuk.

Media ini juga dapat awet serta dapat digunakan untuk waktu yang lama. Seperti media tanam lainnya, untuk menahan serangan penyakit, sebelum digunakan, sebaiknya direndam di dalam larutan fungisida.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: pertanian.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler