Network
RINGTIMES BALI – Pemerintahan Negara Jerman dan Jepang diperkirakan akan luncurkan aplikasi pelacakan kontak Covid-19 minggu ini. Aplikasi ini didasarkan pada API yang berfokus pada privasi yang dikembangkan oleh Apple dan Google.
Pelacakan kontak Covid-19 tersebut melibatkan identifikasi dan pemberitahuan kontak orang yang terinfeksi, sehingga mereka yang terpapar agar dapat mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari MIT Engineering and Technology, banyak negara menganggap pelacakan kontak diperlukan untuk mengurangi dampak lockdown yang merusak ekonomi dan juga mencegah infeksi gelombang kedua.
Baca Juga: Saksi Mata Kisahkan Pilot yang Berhasil Selamat dari Kecelakaan
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kepada televisi ARD bahwa aplikasi pelacakan kontak di negaranya akan hadir minggu ini, meskipun ia tidak mengonfirmasi laporan bahwa akan diluncurkan pada Selasa, 16 Juni 2020.
Peluncuran aplikasi mengikuti beberapa penundaan untuk memastikan teknologi Bluetooth yang digunakan untuk mendeteksi pengguna terdekat bekerja pada jarak yang sesuai. Aplikasi ini dimaksudkan sebagai suplemen untuk skema pelacakan kontak manual.
Aplikasi Jerman yang dibangun dengan bantuan Deutsche Telekom dan SAP didasarkan pada Exposure Notification API yang dikembangkan oleh Apple dan Google.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Beri Amalan Bacaan Agar Allah Sulit Menolak Doa Kita
Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Jerman dan Jepang akan Luncurkan Aplikasi Pelacakan Kontak Covid-19 Minggu Ini
Perangkat ini menggunakan model desentralisasi yang menyimpan dan memproses data pada perangkat individu,bukan pada server pusat, sebagai langkah untuk mencegah pengumpulan data lokasi pengguna.
