Network
RINGTIMES BALI - Indonesia yakin akan mampu menjadi pemain utama industri mobil listrik salah satunya didasari oleh sumber daya alam Indonesia yang mendukung.
Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir, saat melakukan uji coba mobil tersebut dan pengecekan kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali, Sabtu 2 Januari 2021 dilansir dari laman Setkab.
Ia mengungkapkan bahwa tim PLN telah melakukan uji coba mengendarai mobil tersebut dari Jakarta-Bali.
Baca Juga: Tips Membuat Kolase Foto Kenangan 2020 di Instagram
“Mobil ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM (Bahan Bakar Minyak) ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil tenaga listrik ini hanya Rp200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” kata Erick.
Erick mengharapkan keberadaan mobil ini nantinya juga akan mampu menekan impor BBM Indonesia.
“Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Persaingan Ketat, Samsung dan Huawei Pimpin Pasar 5G Global
Tak hanya manfaat bagi ekonomi, imbuhnya, mobil bertenaga listrik ini juga membawa manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Mobil dengan tenaga listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari,” ujarnya.
