Network
RINGTIMES BALI – Kisah ini berasal dari cerita nyata salah seorang pria tua yang memiliki empat anak.
Pria tua tersebut menangis di waktu hari raya karena kondisi hidupnya yang cukup memprihatinkan.
Pria tua bernama Pak Ahmad tergolong sebagai orang yang tidak mampu di daerahnya, seperti yang dikutip Ringtimesbali.com dari Cerita Nyata Reborn.
Baca Juga: Kisah Nyata, Pengusaha Sombong Kena Karma Jatuh Miskin Usai Remehkan Orang
Kehidupan sehari-hari pak Ahmad dipenuhi dengan kesederhanaan karena memang begitulah adanya.
Pak Ahmad tidak mempunyai pekerjaan tetap padahal ia harus mencukupi istri dan keempat anaknya.
Bulan Ramadhan seperti ini merupakan bulan yang sangat menggembirakan bagi pak Ahmad dan keluarganya.
Baca Juga: Kisah Nyata, Pemulung Jadi Miliarder Setelah Rutin Amalkan Surat Al-Imran
Terlebih lagi, pria tua itu dan keluarga memang dikenal keluarga yang taat beribadah.
Saat hari raya pun datang, ketika setiap orang merasa bahagia dengan hadirnya Hari Raya Idul Fitri, namun ada yang berbeda di rumah pak Ahmad.
Setelah melaksanakan sholat eid, rumah pak Ahmad justru terlihat sepi seperti tidak berpenghuni.
Baca Juga: Kisah Nyata Istri Korbankan Rumah Tangga Demi Bantu Suami Nikahi Pacarnya
Para tetangga pun saling bertanya-tanya sebenarnya kemana pak Ahmad di hari raya karena pintu rumahnya tertutup rapat.
Tetangganya pun tidak tahu pasti yang sebenranya terjadi pada pak Ahmad dan hanya bisa menerka-nerka mungkin sedang silaturrahmi ke rumah kerabatnya.
Pada suatu saat di waktu hari raya, terdengar tangisan dari rumah pak Ahmad. Hal itupun membuat tetangga pak Ahmad penasaran.
Baca Juga: Kisah Nyata Pria Alami Mati Suri 3 Hari, Ceritakan Pengalamannya di Alam Gaib
Dari luar, para tetangga pak Ahmad mencoba mengetuk pintu sambil berucap:
“Pak, apa bapak ada di dalam, saya mendengar ada anak menangis dari dalam?,” ujar seorang tetangga.
Setelah mengetuk pintu berkali-kali, akhirnya pak Ahmad pun membuka pintunya.
Awalnya, pak Ahmad tidak mau menjawab, namun setelah para tetangga mendesak, akhirnya pak Ahmad bercerita.
Baca Juga: Kisah Nyata Tukang Gali Kubur Insaf Usai Lihat Mayat Dikebumikan Terkena Azab
“Hari ini lebaran, dan semua terlihat sangat bahagia, aku pun juga sangat bahagia, tetapi aku tidak punya makanan jika nanti ada tamu ke rumahku,” ujar pak Ahmad
“Aku juga tidak mampu membelikan baju untuk anak-anakku layaknya anak-anak lain yang hari ini sedang bahagia mengenakan baju baru mereka, karena itu saya tidak keluar rumah,” lanjutnya lagi.
Para tetangga pun ikut terharu atas apa yang dirasakan pak Ahmad, maka secara gotong royong dengan mengajak tetangga lainnya, yang tidak lama kemudian setelah mendengar kabar tentang pak Ahmad terdengar ke seluruh penjuru kampung.
Baca Juga: Kisah Nyata Juragan Bakso Ketahuan Pesugihan oleh Pembeli, Uangnya Dibuat Sedekah
Akhirnya, semua berbondong-bondong membantu pak Ahmad, ada yang membawa beras, makanan enak, baju baru buat anak-anak, mainan, dan semua serba istimewa.
Sempat tidak menyangka dengan apa yang terjadi, namun ternyata tetangganya mau peduli dengan kondisinya.***
