Dari mimpi itu, ia mencoba mengamalkan dua ayat tersebut saat dzikir setelah shalat wajib, saat memulung sampah, maupun saat menjelang tidur.
Suwarno pun merasakan pengalaman menarik setelah rutin mengamalkan ayat ‘Qulillahumma maalikal mulk’.
Baca Juga: Kisah Nyata, Pelet Tanah Kuburan Teman Wanita di Kantornya, 'Kini Aku Menyesal'
Hingga akhirnya, pada tahun 1996, dia mendirikan perkumpulan pemulung dan memiliki anggota sebanyak 15 orang.
Hari-harinya ditambah kesibukan untuk mengkoordinir dan mengarahkan para pemulung tersebut.
Hal itu dilakukannya agar mereka semua menjadi pemulung yang lebih produktif dan lebih giat dalam menjemput rezeki Allah.
Suwarno berusaha menjadi manajer dan innovator yang baik sehingga dapat melayani dan mencintai relasinya dengan tulus.***