Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan, Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145

1 Februari 2024, 13:00 WIB
Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 Lembar Aktivitas 3 Kurikulum Merdeka /Pexels/Pixabay

RINGTIMES BALI – Artikel ini berisi pembahasan kunci jawaban IPS Kelas 7 SMP halaman 145, corak agama yang dianut kerajaan Tarumanegara dan mengapa Sriwijaya disebut kedatuan.

Soal dan kunci jawaban ini berdasarkan buku paket IPS Kelas 7 halaman 145 oleh Kemdikbud serta pembahasan yang dipandu oleh Shofia Munawaroh, S.Pd (Pendidikan Bahasa Inggris - IAIDA).

Pembahasan kunci jawaban IPS halaman 145 berikut ini ditunjukkan pada kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Contoh Lain dari Gaya Aksi-Reaksi, Pembahasan Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 127

Lembar Aktivitas 3

1. Bagaimana corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara?

Jawaban:

Corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Wisnu, di mana Wisnu dianggap sebagai dewa yang bergelar Shtiti (Pemelihara).

Tugas Wisnu adalah memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

Bukti keberadaan agama Hindu-Wisnu dalam Kerajaan Tarumanegara dapat ditemukan dalam benda-benda peninggalan sejarah, salah satunya adalah prasasti.

Prasasti Ciaruteun, sebagai contohnya, menampilkan dua tapak kaki yang diakui sebagai tapak kaki raja, menyerupai tapak kaki Dewa Wisnu. Prasasti ini menjadi salah satu bukti konkret tentang pengaruh dan keyakinan agama Hindu Wisnu yang mendalam di Kerajaan Tarumanegara.

Baca Juga: Mengapa Matahari yang menjadi pusat Tata Surya, Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 167 168

Lembar aktivitas 4

1. Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan?

Jawaban: 

Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan daripada kerajaan karena menganut sistem monarki kedatuan.

Pemerintahan Sriwijaya dilaporkan dikendalikan oleh seorang pemimpin yang mendapat gelar datu.

Istilah "datu" merujuk kepada pemimpin (raja atau ratu) dalam Bahasa Melayu, dan gelar tertingginya adalah Datu Maharaja.

Wilayah Sriwijaya terbagi ke dalam beberapa bagian yang disebut mandala. Setiap mandala di Sriwijaya diperintah oleh seorang Datu Mandala yang memiliki kedudukan lebih rendah dibandingkan dengan Datu Maharaja.

Disclaimer:

Kunci jawaban disertai pembahasan ini bersifat terbuka dan bertujuan untuk membantu orang tua dalam membimbing anaknya belajar.

Kunci jawaban ini tidak terjamin kebenarannya sehingga perlu pengembangan dan eksplorasi lebih lanjut, serta segala penilaian tergantung kepada Bapak/Ibu guru. ***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler