RINGTIMES BALI – Artikel ini akan membahas kunci jawaban tema 7 kelas 6 halaman 63, tentang tokoh-tokoh penari dan pencipta tari di Jawa.
Pembahasan kunci jawaban dalam artikel ini ditujukkan kepada adik-adik kelas 6 untuk lebih memahami materi terkait Tema 7 halaman 63.
Kunci jawaban tema 7 kelas 6 halaman 63 beserta soalnya berikut berdasarkan buku paket dari Kemdikbud dan pembahasan oleh Diana Zulfani lulusan PGSD - Universitas Terbuka.
Baca Juga: Apakah Kamu Memiliki Seorang Pemimpin Idola? Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 53 54
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 63
Ayo Menulis
Kamu telah membaca teks "Bagong Kussudiarjo". Sekarang, kerjakan tugas berikut.
1. Tuliskan informasi-informasi penting mengenai Pak Bagong Kussudiarjo dari teks bacaan "Bagong Kussudiarjo". Gunakan kosakata baku.
Alternatif jawaban :
Beliau merintis karier di dunia seni sebagai seorang penari Jawa klasik. Pak Bagong dijuluki sebagai pegawan tari. Beliau kemudian mendirikan Pusat Pelatihan Tari Bagong Kssudiardjo. Pak Bagong mendapat anugerah Karya Cipta Putra Bangsa dan penghargaan dari Sri Paus Paulus VI. Pak Bagong tutup usia pada Selasa 15 Juni 2004.
2. Carilah informasi mengenai judul-judul karya tari ciptaan Pak Bagong Kussudiarjo.
Alternatif jawaban :
Satria Tangguh, Layang-layang, Kuda-kuda, Yapong, Wirapertiwi, Igel-igelan, Reong, dan Keris.
Baca Juga: Contoh Soal Matematika Operasi Hitung Campuran Pecahan Kelas 6 SD, Lengkap dengan Kunci Jawaban
3. Carilah informasi mengenai tokoh tari dari daerahmu, baik seorang pencipta tari, penari, atau pemimpin sanggar tari.
Alternatif jawaban :
Jawa Timur
A.M. Munardi, seorang seniman tari dari Surabaya, meninggal dunia pada tanggal 23 Maret 2000. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai seorang pengamat tari yang tekun, termasuk dalam melakukan penelitian Wayang Topeng di Malang bersama DR. Sal Murgiyanto. Hasil penelitiannya kemudian diabadikan dalam sebuah buku.
Hingga saat ini, belum ada penggantinya yang muncul dalam dunia seni tari. Munardi awalnya memulai karirnya di dunia tari panggung, membuat beberapa koreografi terkenal seperti Calon Arang dan Seblang. Ia menerima penghargaan dari Gubernur Jatim pada tahun 2001.
Jawa Barat
Baca Juga: Pokok-pokok Pikiran dari Bacaan, Pembahasan Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 46 47
Udjo Ngalagena, yang dikenal sebagai Mang Udjo, adalah seorang seniman angklung dari Jawa Barat. Ia bersama istrinya, Uum Sumiati, mendirikan Saung Angklung Udjo pada tahun 1966 dengan tujuan melestarikan seni dan budaya tradisional Sunda.
Saung Angklung Udjo kini menjadi pusat pelestarian dan pertunjukkan tradisional di Bandung, di mana pengunjung dapat bermain angklung dan mengenal lebih jauh tentang budaya Sunda. Tempat ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan asing yang tertarik dengan suara angklung dan ingin mempelajari kebudayaan Sunda.
Jawa Tengah
Didik Nini Thowok, lahir dengan nama Kwee Tjoen Lian di Temanggung, Jawa Tengah pada 13 November 1954, dikenal sebagai seniman serba bisa. Ia adalah penari, koreografer, komedian, pemain pantomim, penyanyi, dan pengajar.
Didik menciptakan koreografi tari pertamanya, "Tari Persembahan," pada pertengahan tahun 1971, yang menggabungkan gerak tari Bali dan Jawa. Selain menjadi dosen di Akademi Seni Tari Indonesia, ia juga diundang untuk mengajar tata rias di Akademi Kesejahteraan Keluarga Yogyakarta.
Baca Juga: Ciri-ciri Tangga Nada Mayor, Pembahasan Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 41
Sasmita Mardawa, atau Romo Sas, lahir di Yogyakarta pada 9 April 1929, dan memiliki gelar Empu Seni Tari Klasik Gaya Yogyakarta.
Romo Sas memberikan kontribusi unik dalam pengembangan tari klasik di Indonesia, khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Ia telah menciptakan lebih dari 100 pengubahan dalam tari-tari klasik, termasuk tari tunggal, tari berpasangan, dan tari fragmen.
Disclaimer:
Kunci jawaban disertai pembahasan ini bersifat terbuka dan bertujuan untuk membantu orang tua dalam membimbing anaknya belajar.
Kunci jawaban ini tidak terjamin kebenarannya sehingga perlu pengembangan dan eksplorasi lebih lanjut, serta segala penilaian tergantung kepada Bapak/Ibu guru. ***