Network
RINGTIMES BALI - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tabanan melakukan penguatan kelembagaan Bawaslu kepada media jurnalistik pada Jumat, 24 Maret 2023.
Dalam penyampaiannya, Bawaslu menegaskan sangat waspada terhadap berita hoax yang telah terjadi pada tahun 2019 di Kediri Tabanan.
Ketua Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta mengatakan bahwa peran Bawaslu dalam pengawasan akan dimulai pada tahap awal kampanye di bulan November 2023.
“Iya, kita cukup belajar dari tahun 2019 mengenai berita hoax yang tersebar di Kediri, oleh karena itu kita membutuhkan kolaborasi bersama dengan media untuk bersama memberantas berita hoax ataupun memberikan masukan dalam penanganan hoax terkait pemilu nanti,” kata Ketut Narta pada 24 Maret 2023.
Baca Juga: Puan Maharani Bertemu Jokowi, Bahas Isu Nasional hingga Strategi Pemenangan Pemilu 2024
Ketut Narta juga menerangkan, sesuai dengan Undang-Undang, Bawaslu memiliki wewenang dalam proses mengawasi jalannya pemilu serta pengawasan pertisipatif.
Selain itu, pihak Bawaslu Tabanan akan sangat terbuka selama berlangsungnya pemilu sebagai bentuk menjalankan pemilu yang jujur dan adil.
Menurut pihak Bawaslu Tabanan, dengan adanya kolaborasi bersama pihak jurnalistik, menjadi sebuah keharusan untuk menciptakan ruang digital yang aman serta membantu jalannya pemilu secara transparan.
“Kita sangat menjaga transparasi pemilu secara jujur dan adil terutama potensi konflik pemilu bisa juga terjadi dari ruang-ruang digital yang memuat informasi hoax dan mengandung unsur kebencian dan SARA,” jelas Ketut Narta.
