Baca Juga: Buntut Dugaan Penyebaran Berita Bohong Ketum PDIP Megawati Meninggal, 12 Akun Medsos Dipolisikan
"Karena ada mekanisme dari partai yang perlu ditaati. Kami tidak bisa mendahului, di PDIP ada aturannya, yaitu menuggu instruksi dari pusat," jelas Jaya Negara.
Disisi lain, terkait persaingan PDIP dengan Demokrat yang kabarnya akan mengusung lagi bupati incumbent Nengah Tamba untuk melanjutkan kepemimpinan Jembrana, Jaya Negara mengatakan dirinya menghormati keputusan rivalnya tersebut.
"Ya beliau (Nengah Tamba) bupati incumbent, kemungkinan wajib maju lagi, tapi yang jelas PDIP juga berprinsip yaitu kader terbaiknya untuk maju dan memimpin Jembrana," tandas Jaya Negara.
Seperti diketahui menjelang perhelatan Pilkada serentak 2024, PDIP sebagai partai penguasa di Bali memiliki tugas yang tidak ringan terkhusus di Jembrana.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Caleg Pemilu 2024 Wajib Ikuti Pelatihan Antikorupsi dari KPK
Mengingat kepemimpinan Bupati Jembrana Nengah Tamba melalui sederet program yang telah dirancang dan dieksekusi hingga saat ini, sangat menarik minat masyarakat.
Mulai dari rencana pembangunan jalan tol yang ditargetkan pemerintah pusat rampung pada 2025, hingga pengembangan iklim pariwisata dan investasi.
Selain itu, berbagai kebijakan strategis terus digenjot oleh Bupati Tamba sebagai embrio tumbuhnya perekenomian, hal ini dilakukannya demi terwujudnya masyarakat Jembrana yang sejahtera dan bahagia.***