Network
RINGTIMES BALI – Desa Panglipuran merupakan desa adat yang terdapat di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Dari dulu sampai sekarang, Panglipuran merupakan objek wisata yang masih didominasi oleh wisatawan mancanegara.
Desa Panglipuran dikenal sebagai objek wisata yang sejuk, jauh dari gedung bertingkat, dan polusi udara. Objek Wisata satu ini digunakan sebagai contoh pertama sebagai desa wisata Indonesia oleh pemerintah darah pada tahun 1995.
Untuk menemukan desa Panglipuran ini tidaklah terlalu sulit, lokasi desa panglipuran sendiri tidak jauh dari Kintamani atau Gunung Batur kurang lebih 45 km, dan 1 jam 15 menit dari Kota Denpasar atau 5 km dari Kota Bangli.
Baca Juga: Kenali 3 Tanda Bahwa Dia Adalah Jodohmu
Disini, wisatawan bisa menemuka keindahan pedesaan yang jauh dari kebisingan lalu lintas dan peradaban modern.
Untuk masuk ke area desa Panglipuran, Anda akan dikenakan biaya tiket masuk. Dewasa Rp. 15.000, tiket anak Rp. 10.000 untuk mancanegara dikenakan Rp. 30.000 wisatawan dewasa, Rp. 25.000 untuk anak.
Sejak awal tahun 2016 silaml, Desa Panglipuran di Bali bersama dengan dua desa lainnya yaitu Desa Giethoorn Belanda dan Desa Mawlynnong India dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.
Baca Juga: Bisnis Rumahan Wajib Memiliki Izin P-IRT, Berikut Syarat-syarat untuk Mengurusnya!
Wisatawan yang berkunjung kesini akan sangat terkesima dengan lingkungan desa yang sangat bersih, tanpa sampah dan polusi.
Pada tahun 2017 desa Panglipuran mendapat penghargaan ISTA ( Indonesia Sustainable Tourism Award) 2017 dengan peringkat terbaik untuk kategori pelestarian budaya.
Keunikan dari Desa Panglipuran adalah dari segi struktur bangunannya. Karena, konsep bangunannya masih alami. Hampir setiap rumah yang ada di desa ini mirip satu sama lain dengan mempertahankan tata bangunan tradisional warisan para leluhur.
Baca Juga: 8 Peluang Usaha yang Cocok untuk Generasi Milenial, Kamu Pilih yang Mana?
Rumah di Desa Panglipuran berada dalam pekarangan dan dibatasi oleh pagar serta gerbang bagian depan rumah sebagai pintu masuk didesain dengan konsep khas Bali.
Keunikan lain dari Desa Panglipuran ini adalah Panglipuran mimiliki budaya hukuman bagi yang melakukan pencurian. Bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen berupa liam ekor ayam dengan warna ayam yang berbeda di 4 pura mereka.
Selain itu, walaupun penduduk Desa ini memeluk agama Hindu tetapi penduduk desa Panglipuran tidak mengenal upcara pembakaran mayat atau istilah penduduk Bali Ngaben.
Baca Juga: 5 Ide Usaha Kreatif dengan Modal Minim, Salah Satunya Menggunakan Produk Daur Ulang
Nama Panglipuran berasal dari kata Pangeling Pura yang berarti tempat suci untuk mengingat para leluhur.
Desa ini menganut tata ruang dengan konsep Tri Mandala. Artinya, wilayah desa dibagi ke dalam tiga ruang yang berbeda berdasarkan fungsi, yaitu utama, madya dan nista.
Letak ketiga ruang ini membujur dari utara ke selatan, dengan konsep desa lurus poros tengah, memisahkan ruang madya menjadi dua bagian.
Baca Juga: Bansos BPNT Cair Oktober, Segera Cek di e-warung, Berikut Caranya
Penduduk desa dengan gigihnya memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat penghargaan, tidak heran jika desa Panglipuran memperoleh anugerah Kalpataru.
JIka anda penonton setia FTV (film televise), desa Panglipuran juga biasa digunakan sebagai tempat shooting.
Kalau lapar anda bisa menikmati berbagai menu disini denga harga yang terbilang murah. Penduduk desa Panglipuran memiliki minuman khas yang disebut dengan loloh cemceman.
Baca Juga: Ide Usaha yang Tepat untuk Para Pensiunan, Bisa Dipersiapkan dari Sekarang
Minuman ini memiliki rasa seperti air tape dan memiliki warna hijau, bukan menggunakanpewarna tetapi bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.***
