Mengintip Pesona Wisata Pura Goa Lawah Klungkung yang Punya Sejarah Menarik

- 12 Mei 2022, 14:32 WIB
Pura Goa Lawah Klungkung.
Pura Goa Lawah Klungkung. /Indonesiakaya.com

RINGTIMES BALI – Berikut profil tempat wisata bersejarah dan tentunya indah yakni Pura Goa Lawah Klungkung.

Pura Gua Lawah merupakan Persemayaman Kepala Sang Naga Basuki penyeimbang alam semesta.

Simak wisata pura Goa Lawah beserta sejarah yang dilansir dari sumber indonesiakaya.com berikut ini.

Menurut beberapa catatan sejarah diceritakan antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar pada abad 11 Masehi.

Baca Juga: Wisata Pemandian Air Panas Alami Toya Devasya Kintamani Bangli, Cocok untuk Liburan Keluarga

Pura Goa lawah adalah pura yang masih berstatus pura Kahyangan padma yang merupakan menjadi pusat pemujaan terhadap Dewa Maheswara pengguasa arah tenggara.

Pura Gua Lawah dan Pura Besakih merupakan merepresentasikan kepala dan ekor Naga Basuki, yang disebut sebagai simbol keseimbangan siklus alam.

Selain itu pura Gua Lawah juga menjadi tempat persinggahan rombongan upacara untuk acara Ngaben sebelum ke Pura Besakih.

Pura Gua Lawah diperkirakan telah didirikan pada abad ke-11 Masehi, atas prakarsa Mpu Kuturan yang di ceritakan dalam Lontar Prekempa Gunung Agung.

Baca Juga: Tegenungan Waterfall, Wisata Alam Indah yang Wajib Dikunjungi di Gianyar Bali

Disebutkan Gua Lawah ibarat kepala Naga Basuki, sedangkan Gua Raja adalah ekornya Seperti pura lainnya, kompleks Gua Lawah terdiri dari tiga halaman.

Candi bentar ini menuju halaman terluar (jaba nista) Relief kelelawar di candi gelung, menunjukkan kedudukan khusus hewan tersebut di Gua Lawah.

Dahulu, lorong gua yang dipenuhi kelelawar ini dipercaya terhubung dengan Pura Gua Raja di kompleks Pura Besakih.

Pura Gua Lawah merupakan pusat pemujaan kepada Bhatara Tengahing Segara, representasi Tuhan sebagai pemelihara laut.

Baca Juga: Mengintip Pesona Wisata Taman Ujung Karangasem Bali dan Sejarahnya

Di sisi timur halaman luar (jaba nista), terdapat candi bentar yang menuju jaba tengahMeru tumpang sebelas menjadi salah satu tempat pemujaan dewa yang bersemayam di Gua Lawah.

Menurut beberapa catatan bahwa sejarah antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 Masehi.

Pura ini didirikan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.

Disebutkan pula bahwa pada abad ke-14 Masehi, pura ini mengalami pemugaran dan perluasan kompleks.

Baca Juga: Mengintip Pesona Wisata Puri Kauhan Ubud Beserta Sejarahnya

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, lorong gua ini terhubung dengan mulut Gua Raja di Kompleks Pura Besakih yang berjarak sekitar 30 kilometer, hanya saja pada tahun 1917, lorong tersebut runtuh akibat gempa besar.

Salah satu hal menarik dari pura Gua Lawah adalah kawanan kelelawar yang memenuhi lorong gua ini.

Kelelawar-kelewar ini dilindungi oleh aturan adat setempat dan terlarang untuk diburu atau ditangkap.

Hal ini membuat keriuhan suara koloni hewan nokturnal ini menjadi salah satu fenomena tersendiri yang dapat disaksikan para pengunjung.

Baca Juga: Tempat Wisata Kertha Gosa di Klungkung Bali, Seni yang Menakjubkan

Selain itu, keberadaan relief kelelawar di salah satu gerbang/Candi Gelung yang memisahkan halaman tengah (jaba tengah) ke halaman dalam jeroan pura menjadi simbol bahwa hewan ini mendapat kedudukan yang khusus di pura ini.

Selain karena latar belakang mitologis tersebut, korelasi erat Gua Lawah dengan Pura Besakih juga terjadi karena prosesi upacara Ngaben.

Menurut keterangan pengurus pura, setelah pelaksanaan ngaben, umat Hindu melakukan persembahyangan di Gua Lawah.

Setelah itu, mereka melakukan sembahyang di Pura Besakih sebagai wujud syukur terlaksananya upacara tersebut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: indonesiakaya.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah